PADANG, HARIANHALUAN.ID – Mendekati 17 Agustus penjualan bendera merah putih dan umbul-umbul khas HUT RI menjadi salah satu jenis usaha yang menjamur jelang perayaan kemerdekaan tersebut. Namun tahun ini usaha tersebut menurun dibanding tahun sebelumnya.
Salah satu penjual bendera di kawasan Jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang yang merasakan hal tersebut adalah Sony mengatakan, omzet dagangannya menurun jika dibandingkan tahun lalu.
Pada tahun 2023 ia mengaku jumlah pembelinya bisa tembus sampai 30 orang sampai sehari, namun sekarang paling banyak hanya 15 orang dalam sehari. Menurutnya, saat ini sangat susah untuk bisa mendapatkan omzet setidaknya Rp 1 juta sehari.
“Sehari tidak sampai 20 orang. Paling 10-15 orang . Dulu bisa 20 orang bahkan lebih dulu 1 juta rupiah bisa kita dapatkan dalam satu hari. Sekarang susah,” ujarnya.
Ia mengaku sejak dari akhir bulan Juli ia telah mulai menjual bendera dan umbul-umbul HUT RI. Biasanya memasuki awal bulan Agustus pembeli sudah mulai berdatangan dan membeli bendera.
“Melihat dari tahun sebelumnya awal Agustus harusnya sudah ramai apalagi sekarang 17 an semakin mendekat. Tapi kita tetap berusaha supaya dagangan kita terjual,” ujarnya.
Sony menduga salah satu penyebab usahanya mulai jarang dikunjungi pembeli yakni turunnya pendapatan ekonomi yang dialami masyarakat. Menurutnya, masyarakat cenderung lebih hemat tahun ini.
“Selain itu juga kemungkinan masyarakat banyak memakai bendera tahun lalu makanya tahun ini pembeli turun,” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Sony terpaksa menurunkan harga bendera dan umbul-umbul khas HUT. Sebelumnya ia menjual bendera panjang Rp 70 ribu per meternya, namun tahun ini menjual dengan harga Rp 55 ribu. Untuk harga selain bendera panjang, bendera kecil dijual dengan Rp 5 ribu yang biasanya dipakai pengendara motor. Kemudian bendera rumah biasanya dijual mulai dari Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.
“Sekarang kita bagaimana caranya supaya dagangan terjual, banyak pembeli yang menawar ketika hendak membeli bendara,” ujarnya.(*)