PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pariaman menyelenggarakan Follow Up Mapana PMII Komisariat IAI Sumbar di Pauh, Kecamatan Pariaman Tengah, Jumat (5/4/2024).
Pada kesempatan itu, Pendiri PMII Kota Pariaman, Armaidi Tanjung mengatakan, kader organisasinya harus memperlajari dan memahami sejarah. Sebab, menurutnya, sejarah berkaitan erat dengan kondisi yang terjadi saat ini dan masa mendatang.
“Pengetahuan sejarah penting dipahami kader PMII, agar tidak tersesat dalam bersikap dan bertindak. Karena tidak mau memahami sejarah, seseorang bisa mengambil hak orang lain atau hak yang dimilikinya juga bisa diambil orang lain,” katanya.
Lebih lanjut ia menyebut, generasi muda harus mengetahui perjuangan para pendiri bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia lahir dari tokoh-tokoh pemikir, pembaca dan pencinta buku, sehingga mereka banyak melahirkan karya buku yang sampai sekarang masih bisa dibaca.
“Pikiran-pikiran dari tokoh bangsa tersebut dan perjalanan bangsa Indonesia perlu dipahami dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga kader PMII juga memahami bagaimana bangsa Indonesia berproses hingga hari ini,” kata Armaidi yang juga merupakan Sekretaris DPD SatuPena Sumatra Barat.
Tidak ketinggalan, ia menjelaskan, sejarah keberadaan PMII di Kota Pariaman yang bermula dari mandat PB PMII pada 6 Mei 2007 lalu kepada Armaidi Tanjung dan Rahmat Tuanku Sulaiman. Kemudian diselenggarakan Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) pada 7-8 Juli 2007.