Kurangi Angka Pengangguran, BLK Disnaker Pasaman Barat Adakan Pelatihan

BLK Pasbar

Peserta pelatihan berbasis kompetensi foto bersama dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat, Armen dan stakeholder terkait lainnya. Osniwati

HARIANHALUAN.ID – UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Pasaman Barat memberikan pelatihan berbasis kompetensi untuk delapan paket kejuruan dengan sumber dana dari APBD dan APBN. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Pasaman Barat, Armen mengatakan, kedelapan paket kejuruan dalam pelatihan berbasis kompetensi tersebut, meliputi listrik, otomotif servis sepeda motor, komputer. Di setiap paket diikuti sebanyak 16 orang, sehingga total untuk delapan kelas mencapai 128 orang peserta dengan 264 Jam Pelajaran (JP) atau 33 hari.

“Pelatihan angkatan pertama dilaksanakan sebanyak dua paket pelatihan otomotif skema service sepeda motor dan pelatihan TIK skema pratikal office andvance,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan pelatihan yang dibuka secara resmi pada Selasa (31/1/2023) itu juga dihadiri kepala BPJS Ketenagakerjaan setempat, Wali Nagari Giri maju dan stakeholder terkait lainnya.

Selain itu, kegiatan pelatihan dilakukan untuk mengupgrade skill, pengetahuan, mengasah sikap, etika dan perilaku peserta. Dengan tujuan menjembatani program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran, baik disebabkan lepas pendidikan ataupun berusaha mandiri.

Sementara itu, Kepala UPTD BLK Pasaman Barat, Erwanzi menyampaikan laporan pembukaan pelatihan berbasis kompetensi diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, melalui BLK diimplementasikan dalam bentuk pelatihan gratis non boarding ini. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi calon-calon pencari kerja dalam memperdalam ilmu, mengembangkan potensi dan melegalisasi kompetensi.

“Tujuannya ya jelas, untuk  memberikan pengetahuan dan ketrampilan sesuai bidang kejuruan masing-masing dan meningkatkan keterampilan masyarakat pada usia produktif yang tidak melanjutkan pendidikan,” katanya.

Kemudian, lanjutnya, dengan keterampilan yang telah dimiliki diharapkan peserta dapat menumbuhkan jiwa wirausaha mandiri. Serta terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang terampil, kompeten dan produktif pada bidang masing-masing kejuruan yang memenuhi persyaratan untuk mengisi jabatan operator di perusahaan/dunia usaha.

Pelatihan yang bersumber dari dana APBN ini dilakukan untuk melatih masyarakat pada usia produktif antara usia 18 sampai dengan 26 tahun.

Dimana sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah untuk terciptanya kompetensi sumber daya manusia unggul demi tercapainya masyarakat terampil dan maju. Melalui program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas berupa pelatihan berbasis kompetensi.

“Program pelatihan yang ada di UPT BLK Kabupaten Pasaman Barat mengacu pada kebutuhan kompetensi yang ada di pasar kerja, sehingga lulusannya dapat diserap di dunia usaha dan industri,” katanya. 

Ia menambahkan, dengan pertumbuhan penduduk yang begitu tinggi, ditambah lagi lulusan dari pendidikan formal kurang terampil, beretos kerja rendah, kurang profesional. Akan mengalami kesulitan masuk di pasar kerja baik di dalam maupun di luar negeri.

“Untuk mengatasi hal tersebut, Disnaker melalui UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Pasbar berupaya memanfaatkan potensi yang ada untuk mengurangi pengangguran melalui program peningkatan tenaga keja dan produktivitas berupa pelatihan berbasis kompetensi,” katanya.

Karena, katanya, dipandang perlu untuk melakukan kegiatan pelatihan pada masyarakat usia produktif agar bisa bersaing di dunia kerja, yang diharapkan akan berdampak pada pengurangan angka pengangguran yang mana sudah mencapai 13.377 orang (6.33 persen dari angkatan kerja). (*)

Exit mobile version