PSN Air Bangis Masih Menanti Investor

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah pusat baru-baru ini telah menetapkan 14 Proyeks Strategis Nasional (PSN) baru yang bakal dikerjakan tahun. Dari 14 PSN tersebut, tak satupun yang berada di Sumatera Barat (Sumbar), termasuk PSN Air Bangis yang sempat menuai kontroversi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi mengatakan, rencana investasi senilai Rp15 triliun yang disebut-sebut bakal dilakukan oleh PT Abaco Pasifik Indonesia itu memang tidak tercantum dalam daftar 14 PSN yang akan mulai dibangun tahun ini. Alasannya karena masih ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi.

“Salah satunya soal investor yang akan membiayai proyek ini. Bagaimanapun, nilai investasinya itu memang cukup besar,” ujar Medi kepada Haluan, Rabu (27/3).

PT Abaco Pasifik Indonesia selaku investor, ucapnya, telah diminta oleh pemerintah pusat untuk menyiapkan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS), rencana teknis, lahan, serta anggaran investasi.

“Namun karena investasinya sangat besar, maka PT Abaco harus mencari partner investornya.  Jadi, saat ini pemerintah pusat masih menunggu syarat-syarat lengkap dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar), yang sampai saat ini juga masih diusahakan PT Abaco,” katanya.

Di sisi lain, Pemprov Sumbar sendiri juga tengah berupaya untuk mencarikan mitra PT Abaco untuk berinvestasi pada proyek itu. Pemprov bahkan telah menjalin  komunikasi  dengan beberapa kedutaan besar (kedubes) negara-negara sahabat dan negara-negara di kawasan Timur Tengah untuk mempromosikan potensi investasi PSN tersebut.

“Untuk PSN Air Bangis, PT Abaco masih berusaha, dan dari kami belum ada target kapan harus terwujud atau disetujui presiden. Bila sudah ada investor, akan ada rapat lagi dengan pemerintah pusat,” ucapnya.

Dengan tidak masuknya rencana pembangunan kilang minyak di Nagari Air Bangis tersebut ke dalam daftar PSN baru yang akan dijalankan pemerintah pada 2024 ini, artinya PSN prioritas yang berjalan di Sumbar saat ini hanya proyek pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru.  “Yang akan jadi PSN lanjutan dalam hal ini adalah ruas Sicincin-Bukittinggi-Payakumbuh. Ini sudah kami ajukan. Kini sedang proses pembahasan,” tuturnya.

Sementara PSN, seperti pembangunan Bandara Rokot di Mentawai, telah telah rampung dan diresmikan Presiden. Kemudian, ada proyek revitalisasi jalur kereta api Sumbar yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang telah berjalan sejak beberapa tahun lalu.

Terkait dengan proyek revitalisasi jalur kereta api Sumbar ini, Medi menuturkan bahwa proyek tersebut sampai saat ini telah rampung sampai ke Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. “Targetnya proyek itu akan berlanjut hingga Padang Panjang-Singkarak-Solok-Sawahlunto dan Padang Panjang-Bukittinggi,” ujarnya.

Pemprov Sumbar sendiri berharap proyek pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru termasuk Seksi Sicincin-Bukittinggi-Payakumbuh hingga revitalisasi jalur kereta api Sumbar,  yang telah ditetapkan sebagai PSN, dapat segera terwujud.

Sebab bagaimanapun, realisasi proyek tersebut sangat dibutuhkan oleh Sumbar, utamanya untuk melancarkan arus transportasi serta distribusi barang dan jasa, yang pada gilirannya akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat dan daerah .

“Terwujudnya proyek itu juga sejalan dengan misi keenam Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dan berkelanjutan. Termasuk fokus kedua program unggulan (progul) empat, yaitu dukungan peningkatan sarana dan prasarana,” katanya.

Tetapkan 14 PSN Baru

Pemerintah telah menetapkan 14 PSN baru pada tahun ini. Proyek yang masuk daftar PSN ditetapkan dalam rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 18 Maret 2023 lalu.

Pengembangan 14 PSN baru dilakukan di sejumlah daerah, mulai dari Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, hingga Sulawesi Tenggara.

Proyek-proyek tersebut terdiri dari delapan kawasan industri, dua kawasan pariwisata, dua jalan tol, satu kawasan pendidikan, riset dan teknologi, kesehatan, serta satu proyek migas lepas pantai.

Adapun proyek PSN baru yang ditetapkan di antaranya pengembangan Green Area dan Eco-City di lokasi PIK 2 yang berlokasi di Provinsi Banten, serta pengembangan Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD).

“Untuk proyek di PIK 2 merupakan pengembangan wilayah berbasis hijau dengan luas lebih kurang 1.756 hektare itu dinamakan Tropical Coastland yang bertujuan sebagai destinasi pariwisata baru berbasis hijau guna meningkatkan attractiveness bagi wisatawan. Destinasi pariwisata ini juga didesain untuk mengakomodasi Kawasan Wisata Mangrove yang merupakan mekanisme pengamanan pesisir secara alami,” kata Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, beberapa waktu yang lalu.

Sementara untuk pengembangan Kawasan Terpadu BSD diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp 18,54 triliun. Proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Kawasan BSD City.

Pengembangan kawasan terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan Kawasan BSD, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 hektare. Pengembangan wilayah tersebut akan difokuskan pada Pendidikan-Biomedical-Digital.

Proyek itu sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus Terintegrasi di area tersebut untuk mendukung program pengembangan kualitas pendidikan dan kualitas penanganan kesehatan (medis) secara nasional.

Kawasan tersebut nantinya juga akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan Pendidikan, Riset Kesehatan, Ekonomi Digital, Pengembangan Teknologi, Layanan Kesehatan dan Biomedical. (*)

Exit mobile version