PESSEL, HARIANHALUAN.ID — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan (BPBD Pessel) terus mendorong pembentukan Kelompok Siaga Bencana (KSB) di nagari-nagari. Pasalnya, hingga kini, dari total 182 nagari, baru sebanyak 54 nagari yang telah memiliki KSB.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Kebencanaan BPBD Pessel, Doni Boy menyebutkan, pembentukan KSB ini penting sebagai suatu upaya untuk peningkatan mitigasi bencana di tingkat nagari. Dalam penanggulangan dan penanganan bencana dilaksanakan melalui tiga tahap, yakni prabencana, saat bencana/tanggap darurat, dan pascabencana.
Doni menjelaskan, dalam penanggulangan bencana jangan hanya terpaku pada saat kondisi tanggap darurat maupun pascabencana. Kondisi sebelum atau prabencana ini yang diharapkan untuk diperhatikan, karena hasilnya akan maksimal nantinya untuk mengurangi korban jiwa dan mengurangi dampak kerugian harta benda saat terjadi bencana.
Tujuan pembentukan KSB ini salah satunya untuk memaksimalkan upaya prabencana dalam penanggulangan dan penanganan bencana. Untuk itu, pihaknya selalu mengadvokasi dan mengedukasi pemerintah nagari agar KSB nagari tetap dibentuk dan diberdayakan sesuai dengan tupoksinya. “Kalau KSB dibentuk dan diberdayakan maka upaya peningkatan mitigasi bencana ini akan berjalan dengan sebagaimana mestinya,” ujarnya, beberapa waktu yang lalu.
Dikatakannya, ketika terjadi suatu kejadian bencana di nagari, KSB bisa saling berkoordinasi untuk membantu memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Pihaknya juga selalu menghimbau kepada nagari-nagari yang sudah ada kelompok siaga bencananya hendaknya terus memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat dengan melibatkan lembaga-lembaga lain yang ada di nagari.
Untuk kemajuan kapasitas, ke depan pihaknya juga akan memberikan sosialisasi dan pelatihan untuk tim KSB yang ada di Pesisir Selatan. “Kami berharap kepada KSB yang telah dibentuk. Jangan sampai vakum dan tidak ada inisiatif serta inspirasi dari kawan-kawan KSB untuk peningkatan tupoksinya,” tuturnya. (h/rel/dan)