PESSEL, HARIANHALUAN.ID — Untuk menentukan status serta juga meningkatkan kualitas hidup lanjut usia (lansia), Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melalui Puskesmas Tarusan melakukan edukasi dan skrining terhadap lansia di Nagari Naggalo, Kecamatan Koto XI Tarusan.
Edukasi dan skrining lansia yang digelar Jumat (20/10) lalu itu dilakukan melalui Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Hal itu disampaikan petugas Puskesmas Tarusan, Yusnidawati didampingi, Tari lova Gusri, Ramadani, dan Febriyeni.
Dijelaskan Yusnidawati bahwa sasaran pelayanan kesehatan lansia itu terdiri dari pralansia usia 45-59 tahun, lansia dari 60 tahun ke atas, dan lansia risiko tinggi di atas umur 70 tahun. “Edukasi dan skrining lansia yang dlakukan di Nagari Nanggalo itu bersifat promotif dan preventif. Artinya, dalam bentuk deteksi dini masalah kesehatan, peningkatan pengetahuan, dan membantu mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatan lansia, baik fungsi fisik, psikologis, dan sosialnya,” kata Yusnida.
Kepala Dinas Kesehatan Pessel, dr. Syahrizal Antoni menjelaskan bahwa agar upaya yang dilakukan bisa tercapai maksimal, sehingga pihaknya melalui jajaran puskesmas menurunkan tenaga dokter, perawat, bidan, tenaga gizi, dan tenaga kesehatan masyarakat (kesmas).
“Adapun jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pralansia dan lansia tersebut di antaranya wawancara termasuk anamnesa prilaku beresiko (APR), pemeriksaaan tingkat kemandirian, penilaian risiko jatuh, pemeriksaan status mental dan emosional, pemeriksaan status kognitif, dan pemeriksaan status gizi,” katanya, Senin (23/10).
Selanjutnya, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan laboratorium sederhana dan melakukan pemeriksaan gigi, serta memberikan edukasi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh masing-masing pralansia dan lansia.
Sedangkan bagi lansia yang memiliki masalah kesehatan dirujuk oleh tim medis ke UPTD Puskesmas Tarusan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Kegiatan ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. Hal itu terlihat karena yang mengikuti kegiatan ini tidak saja yang berumur di atas 60 tahun, tapi mulai dari umur 45 tahun,” katanya. (h/rel)