SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Harmoni tari massal Cahaya Qur’ani di Alam Sarantau Sasurambi hadir pada gelaran MTQN XL Tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di Solok Selatan, Selasa (12/12). Harmonisasi gerak dan musiknya pun mewarnai kemeriahan opening ceremony MTQN tersebut.
Kehadiran tari massal ini tidak hanya melengkapi rangkaian pembukaan MTQN XL Tingkat Provinsi Sumatera Barat saja, namun lebih dari itu Cahaya Qur’ani di Alam Sarantau Sasurambi hadir sebagai penggambaran akan perjalanan panjang Solok Selatan hingga sekarang ini.
Koreografer Tari Massal MTQN XL Sumbar, Venny Rosalina, mengatakan karya tari Cahaya Qur’ani di Alam Sarantau Sasurambi lahir dari proses panjang perjalanan hidup Solok Selatan. Al-Qur’an sebagai cahaya yang menuntun perjalanan telah menjadikan Solok Selatan sebagai salah satu daerah yang cukup maju dan berkembang layaknya daerah lain.
“Cahaya Al-Qur’an sebagai panduan mencerminkan kehidupan masyarakat dengan hubungan yang kuat, kebijaksanaan yang terarah, dan kepedulian yang tulus sesama masyarakatnya,” katanya kepada Haluan, Rabu (13/12).
Dari pedoman Al-Qur’an ini, lanjut Venny Rosalina, nilai-nilai akan keadilan, kasih sayang, dan toleransi yang terpancar di masyarakat Solok Selatan telah menjadi pilar utama dalam hubungan sesama individu dan masyatakatnya. Hal ini juga sejalan dengan falsafah Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Lebih lanjut Direktur Artistik, Fabio Yuda, secara penggarapan menjelaskan bahwa Cahaya Qur’ani di Alam Sarantau Sasurambi ini dilandasi pada tiga bagian yang mengandung nilai dan historisnya. Pertama, cikal bakal konsep tari massal ini dilatarbelakangi oleh dua kelarasan yang ada di Solok Selatan, yaitu Kerajaan Alam Surambi Sungai Pagu dan Rantau XII Koto.