Firdaus menyebut, hingga saat ini, terdapat 4 BUMNag yang ia dampingi dan seluruhnya sudah berjalan secara efektif. Salah satunya yaitu di Nagari Pakan Raba’a Timur, BUMNAg Timur Sejati, yang pada penutupan buku di tahun lalu, telah mengklaim pendapatan dari hasil penjualan paket internet hingga 400 juta rupiah.
“Jadi BUMNAg ini yang mengcover ketersedian jaringan di 10 jorong titik blank spot di nagari itu, dengan kehadiran BUMNAg yang kita fasilitasi bekerjasama dengan PT Icon itu, hasilnya 7 dari 10 jorong sudah terbebas dari blank spot,” ujarnya lagi.
Terobosan ini mendapatkan support dan apresiasi dari PT. Icon, selain dari segi pendapatan pada kedua belah pihak, pihaknya merasa turut membantu mengentaskan blank spot suatu daerah, yang menjadi target mereka juga.
Keberhasilan pengentasan blank spot itu kemudian ditindak lanjuti Diskominfo, dengan memfasilitasi kabel jaringan internet ke berbagai fasiltas pelayanan umum seperti di kantor wali nagari, puskesmas hingga beberapa SMP negeri.
“Itu salah satu terobosan yang saya rasa cukup memilki dampak paling berkesan dan kenyataannya sangat efektif dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Walaupun sampai saat ini kita akui banyak kendala yang dirasakan karena faktor geografis dan tingkat kesulitan pada pemeliharaan serta medan yang ditempuh,” katanya.
“Tapi secara umum itu sudah kita masukkan sampai ke Nagari Lubuk Ulang Aling, yang sebelumnya khusus daerah ini tidak pernah terbayangkan bisa masuk internet kabel ke daerah sejauh itu, itu bagi kami di Kominfo merupakan suatu capaian dari terobosan yang kami upayakan,” ujar Firdaus Firman.
Upaya penyediaan jaringan telekomunikasi itu, menjadi bagian dari impian dan cita-cita Bupati Solok Selatan, yang berhasil diwujudkan, setelah sebelumnya mengalami berbagai kendala ketika mencoba melakukan lobi dengan berbagai provider, termasuk juga ke Bakti Kominfo. Hal ini sudah diupayakan sejak akhir tahun 2021 atau awal kepemimpinan Firdaus Firman di Diskominfo pada tahun 2022.
“Meskipun, untuk Bakti Kominfo yang sudah ada eksisting dan sudah berjalan itu ada 4 titik, tapi sayangnya peluang untuk menambah jaringannya ini belum tersedia dari pihak bakti,” jelasnya.
Selain upaya pendampingan BUMNag yang menyediakan jasa paket jaringan, pihaknya juga menyediakan 8 titik WiFi gratis di daerah blank spot yang tersebar di titik perkumpulan seperti pos ronda, masjid, di puskesmas pembantu dan titik lainnya.