Rabu, 15 Oktober 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID UTAMA

Luas Lahan Gambir di Sumbar 28.76o Hektare dan Produksi 25.818 Ton

Editor: Afrianita
Selasa, 22/04/2025 | 23:09 WIB
ShareTweetSendShare

PADANG, HARIANHALUAN.id–Gambir merupakan salah satu dari 4 komoditas unggulan di Sumatera Barat, selain kakao (coklat), karet, dan kelapa sawit.

Lebih dari 80 persen kebutuhan gambir dunia dipasok dari Sumbar dengan daerah penghasil utamanya Kabupaten Lima Puluh Kota dan Pesisir Selatan .

Data dari Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, angka sementara (ASEM) statistik tahun 2024 luas lahan gambir mencapai 28.76o hektare dengan produksi 25.818 ton.

Terluas di Kabupaten Lima Puluh Kota 17.360 hektare dan produksi 20.033 ton serta Pessel 10.492 hektare dengan jumlah produksi 5.515 ton.

Kabid Perkebunan Tanaman Semusim dan Rempah Agustian mengatakan tantangan utama dalam pemasaran gambir Sumbar adalah masih sangat bergantung sepenuhnya pada pasar India. 

“Ketergantungan yang tinggi pada satu pasar membuat Sumbar sebagai produsen memiliki posisi tawar yang lemah dalam menentukan harga jual,” ujarnya kepada Haluan di Padang, Selasa (22/4).

Dikatakannya harga gambir Sumbar ditentukan oleh para pedagang dari negara tujuan ekspor tersebut, sehingga petani tidak memiliki kontrol atas harga jual yang mereka dapatkan.

“Solusinya tentu kita harus mencari pasar lain selain India karena Sumbar akan memiliki posisi tawar yang lebih tinggi dalam perdagangan gambir dunia, serta tidak lagi didikte oleh buyer India ,” katanya.

Tantangan lainnya dalam pengembangan dan pemasaran gambir di Sumbar adalah produktivitas gambir yang masih relatif rendah sekitar 0,6 – 0,8 ton per hektare per tahun.

“Kualitas gambir juga masih perlu ditingkatkan terutama dalam hal pemeliharaan tanaman dan pengolahan pascapanen yang menyebabkan pendapatan petani tidak optimal,” katanya.

Selain itu budidaya dan pengolahan juga belum optimal. Pengolahan gambir masih dilakukan secara tradisional.

Petani belum sepenuhnya menggunakan teknologi modern dalam budidaya dan pengolahan gambir.

“Kurangnya akses ke teknologi yang tepat tentu saja dapat menghambat peningkatan produktifitas dan kualitas gambir yang dihasilkan,” ungkapnya lagi.

Kemudian kurangnya penggunaan pupuk dan perawatan yang intensif pada tanaman gambir sehingga hasil dan mutu belum sesuai dengan apa yang diharapkan,” ujar dia.

Pemasaran juga masih lemah. Saat ini Petani sering kali hanya menjual daun gambir kepada pedagang pengumpul dengan harga yang sangat rendah antara Rp4.500 hingga Rp5.000 per kg.

“Hanya sebahagian kecil petani yang menjual berupa gambir kepada pedagang pengumpul yang memberikan harga yang rendah (tergantung pada kadar air),” ungkap dia.

Selain itu kurangnya Informasi Pasar dan Kelembagaan yang memadai membuat petani kesulitan untuk mendapatkan harga jual yang lebih baik dan menguntungkan.

Terkait bantuan atau pendampingan yang diberikan kepada petani gambir dikatakannya dinas terkait sudah memberikan berbagai bentuk dukungan.

“Mulai dari bantuan alat seperti untuk kempa, bantuan pembangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) sampai bimtek bagaimana cara pengolahan gambir yang baik,” katanya.

“Khusus tahun 2025 ini rencananya kita juga akan memberikan bantuan benih gambir bersertifikat untuk kelompok tani di Lima Puluh Kota sebanyak 11.400 batang dan 6 ribu di Pessel,” katanya.

Dikatakannya saat ini benih tersebut masih di penangkar benih binaan Dinas Perkebunan dan menunggu untuk siap disalurkan sekitar bulan Oktober mendatang.

Ia menjelaskan dana bantuan benih gambir dan pupuk kompos melalui dana pokir dewan tersebut nilainya sebesar Rp200 juta untuk Lima Puluh Kota dan APBD murni Rp7.650.000 untuk Pessel.

Selain itu juga bantuan berupa alat pengolahan dan pascapanen yakni alat kempa untuk wilayah Pessel dan dongkrak untuk petani di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Ditambahkannya saat ini juga sedang dipersiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang komoditas unggulan termasuk salah satunya gambir.

Pergub ini dirancang untuk menindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumbar No.3/2024 Tentang Tata Kelola Komoditas Unggulan Perkebunan.

“Pergub tersebut nantinya juga akan mengatur terkait pemasaran gambir yang melibatkan koperasi. Petani akan bermitra dengan koperasi dan koperasi nantinya yang memasarkannya,” ujarnya.

Selain itu pergub juga akan mengatur terkait pemasaran gambir bukan dalam bentuk produk mentaph tapi dalam bentuk produk turunan seperti kosmetik, dan obat-obatan.

“Harganya akan lebih mahal ketimbang produk mentah. Apalagi sebagian sudah ada yang mengolah dalam bentuk teh gambir dan ini akan terus dikembangkan lagi,”terangnya.

Ia menambahkan pergub tersebut saat ini masih dalam pembahasan bersama Biro Hukum dan Kanwil Kemenkumham. Diharapkan secepatnya bisa direalisasikan. (h/ita)

Tags: Gambir SumbarGubernur SumbarHeadlineLima Puluh KotaPesisir SelatanPilihan EditorSumbar
ShareTweetSendShare

BacaJuga

4.300 Ton Pasokan Tersedia, Bulog Sumbar Telah Salurkan 200 Ton Jagung bagi Peternak

4.300 Ton Pasokan Tersedia, Bulog Sumbar Telah Salurkan 200 Ton Jagung bagi Peternak

Rabu, 15/10/2025 | 11:01 WIB
Wagub Sumbar Serahkan Santunan JKK Rp70 Juta kepada Ahli Waris Honorer

Wagub Sumbar Serahkan Santunan JKK Rp70 Juta kepada Ahli Waris Honorer

Rabu, 15/10/2025 | 06:52 WIB
Bupati Agam Hadiri Sosialisasi Penilaian Mal Administrasi Pelayanan Publik Tahun 2025

Bupati Agam Hadiri Sosialisasi Penilaian Mal Administrasi Pelayanan Publik Tahun 2025

Selasa, 14/10/2025 | 17:58 WIB
Ngopi Bareng PKK Bahas DTKS, Wujudkan Sinergi Pengentasan Kemiskinan di Agam

Ngopi Bareng PKK Bahas DTKS, Wujudkan Sinergi Pengentasan Kemiskinan di Agam

Selasa, 14/10/2025 | 15:48 WIB
Antisipasi “Bencana Pariwisata” Terus Berulang, ASITA Minta Pemprov Sumbar Bentuk Satgas

Antisipasi “Bencana Pariwisata” Terus Berulang, ASITA Minta Pemprov Sumbar Bentuk Satgas

Selasa, 14/10/2025 | 12:46 WIB
Kasus ‘Glamping Maut’ Jadi Bahan Evaluasi Menyeluruh

Kasus ‘Glamping Maut’ Jadi Bahan Evaluasi Menyeluruh

Selasa, 14/10/2025 | 12:12 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Nikmati Proses, Bukan Hanya Hasil
OPINI

Nikmati Proses, Bukan Hanya Hasil

Rabu, 15/10/2025 | 07:48 WIB

SelengkapnyaDetails
Analisis Kritis Angkutan Umum Pekanbaru: Tantangan dan Solusi

Analisis Kritis Angkutan Umum Pekanbaru: Tantangan dan Solusi

Senin, 13/10/2025 | 23:27 WIB
Menebar Kredit Cara Purbaya

Menebar Kredit Cara Purbaya

Senin, 13/10/2025 | 19:14 WIB
Oh Berubah Jadi BP BUMN!

Oh Berubah Jadi BP BUMN!

Jumat, 10/10/2025 | 11:24 WIB
Gen Z, Bahasa Gaul (Prokem), dan Eksistensi Bahasa Indonesia

Gen Z, Bahasa Gaul (Prokem), dan Eksistensi Bahasa Indonesia

Kamis, 09/10/2025 | 17:46 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Persiapkan Kedatangan Presiden Prabowo Tahun 2026, Wamenaker Kebut Pembangunan Rumah Gadang

    Persiapkan Kedatangan Presiden Prabowo Tahun 2026, Wamenaker Kebut Pembangunan Rumah Gadang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Termasuk Kejati Sumbar Yuni Daru, Jaksa Agung Mutasi Sejumlah Pejabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catat Tanggalnya, Pemkab Dharmasraya Bakal Gelar GPM di Dua Lokasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jaksa Agung Mutasi Sejumlah Pejabat, Kajati Sumbar Salah Satunya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Terlibat Aktivitas Tambang, Imigrasi Tangkap WNA Malaysia di Solsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • PADANG, HARIANHALUAN.ID – Petugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Padang menangkap Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia yang diduga terlibat penyalahgunaan izin tinggal di Solok Selatan (Solsel), Senin (13/10/2025). 

WNA tersebut berinisial LWF (69) diduga menyalahgunakan izin tinggalnya dengan melakukan aktivitas di salah satu tambang emas selama delapan hari.

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) Imigrasi Padang, Mirza Dwitri Patria menyampaikan, bahwa penangkapan berawal dari adanya laporan aktivitas mencurigakan dari salah seorang WNA di daerah tersebut.

Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/peristiwa/hh-135093/diduga-terlibat-aktivitas-tambang-imigrasi-tangkap-wna-malaysia-di-solsel/
  • TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Putra Nagari Pagaruyung sekaligus Wakil Mentri Tenaga Kerja Afriansyah Noor Dt Rajo Basa mengunjungi rumah gadang milik kaumnya untuk memastikan proses pembangunan berjalan lancar di Nagari Pagaruyung, Tanjung Emas , Selasa (14/10).

Pada kesempatan itu, Wasekjen Demokrat itu menjelaskan bahwa pembangunan rumah gadang kaumnya itu sengaja dikebut pembangunannya, karena pada tahun 2026 pihaknya akan menghadirkan presiden Prabowo Subianto.

“Ini adalah rumah gadang kaum, rencananya nanti tahun depan di 2026 itu kita akan mengundang presiden Prabowo Subianto untuk datang, tapi tema kunjungannya nantilah diberi tahu yaa, ” kata Afriansyah Noor.

Selengkapnya di link https://harianhaluan.id/sumatera-barat/tanah-datar/hh-135115/persiapkan-kedatangan-presiden-prabowo-tahun-2026-wamenaker-kebut-pembangunan-rumah-gadang/

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.