PADANG, HARIANHALUAN.id– Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang, hingga saat ini sudah mencetak sebanyak 6 ribu peserta pelatihan.
Berada di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, BPVP Padang memiliki 20 Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLK UPTD) binaan yang tersebar di Sumbar dan Jambi.
“Termasuk lembaga pelatihan kerja swasta, juga binaan kita,” ujar Kepala BPVP Padang, Muhammad Yasir, S.Si., M.S kepada Haluan di Padang, Senin (26/5).
Muhammad Yasir mengatakan tujuan utama pendirian BPVP adalah meningkatkan kompetensi masyarakat agar bisa meningkatkan ekonomi wilayahnya.
“Sedangkan khusus pada tahun 2025 hingga bulan Mei, sudah diberikan sebanyak 43 paket pelatihan dengan 16 peserta setiap paketnya,” terangnya.
BPVP Padang menawarkan 12 kejuruan, diantaranya bisnis manajemen, TIK, manufaktur, otomotif, kecantikan, listrik, AC, elektronik, garmen,dan pariwisata.
“Kita menargetkan tahun ini bisa memberikan pelatihan kepada 10 ribu orang baik melalui BPVP Padang juga BLK UPTD binaan serta lembaga pelatihan kerja swasta,”harapnya.
Ditambahkannya, anggaran pelatihan selain bersumber dari dana APBN dan APBD juga berasal dari pihak ketiga seperti dana CSR perusahaan.
Sebelum membuat program pelatihan, BPVP Padang terlebih dahulu akan melakukan pemetaan sesuai kompetensi yang dibutuhkan di pasar kerja.
“Dengan demikian peserta yang sudah diberikan pelatihan akan bisa terserap pasar kerja, sehingga anggaran negara tidak terbuang percuma,” jelasnya.
Muhammad Yasir menambahkan saat ini juga ada pelatihan khusus untuk kebutuhan pengiriman tenaga kerja ke Jepang.
“Kita punya 3 program kerja sama ke Jepang, diantaranya dengan BP3Mi, AP2LN dan baru-baru ini juga dengan IM Jepang,” ujarnya.
International Manpower Development Organization (IM Japan) saat ini sedang mencari 150 tenaga teknik untuk program magang ke Jepang.
“Seleksi pelatihan untuk bahasa sudah dibuka sejak April hingga berakhir pada Juni 2025. Awalnya minat masyarakat masih belum terlihat. Mungkin sosialisasi kita yang kurang.
Tetapi setelah kolaborasi dengan Disnakerin dan Disdik Padang, Alhamdulillah ada peningkatan jumlah peminat. Sekarang sudah 90 peserta,” ujarnya.
Ia berharap alumni atau lululusan BPVP Padang juga bisa terserap maksimal, baik di industri maupun membuka usaha sendiri/berwirausaha.
“Dari evaluasi kita, baru sekitar 56 persen saja lulusan pelatihan di balai kerja yang mampu terserap di bidang industri maupun wirausaha.
Tetapi dengan pemetaan pasar, target kita 85 persen dari siswa yang pernah dilatih bisa bekerja di industri ataupun membuka usaha sendiri,” katanya.
Menurutnya ada tiga tingkat pelatihan yang diberikan, pertama pelatihan bagi mereka yang belum bekerja sama sekali dan ingin mencari pekerjaan.
Kedua, pelatihan bagi karyawan yang sudah bekerja atau punya usaha tetapi masih ingin meningkatkan kompetensinya.
“Selanjutnya adalah pelatihan untuk karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tetapi ingin beralih menjadi wirausaha,” ujarnya. (h/ita)