HARIANHALUAN.ID – Angka perceraian di Indonesia masih tertinggi di Asia Afrika, sekitar 28 persen dari angka perkawinan. Ini tanggungjawab kita untuk mengurai bersama permasalahan ini. Faktor paling tinggi penyebab perceraian itu masalah ekonomi
Ungkapan ini disampaikan Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah diwakili Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto saat memberikan materi dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Bimwin Calon Pengantin, Rabu malam (15/6).
Kasubdit yang hadir melalui zoom meeting ini didampingi Subkoordinator Kepenghuluan dan Fasilitasi FBKS, Syafalmart yang bertindak sebagai moderator.
“Indonesia sedang menghadapi empat permasalahan besar terkait keluarga, pertama masalah nikah kawin anak. Masalah ini masih sangat masif di Indonesia, ada sekitar 4 persen dari total jumlah pernikahan, 1 juta lebih,” jelasnya.
Kedua, masalah stunting. Anak anak yang menikah di usia yang belum dewasa beresiko sekali melahirkan anak anak yang stunting. Ketiga kemiskinan ekstrim.
“Orang miskin berupaya untuk menghilangkan kemiskinan dengan mengurangi tanggungjawab ekonomi keluarga. Caranya dengan menikahkan anaknya sedini mungkin sehingga tanggungjawabnya berkurang,” ulasnya lagi.