Mahyeldi menyebut, dukungan publik menjadi modal utama agar pembangunan tidak kehilangan momentum. “Kami terus menjaga semangat masyarakat tetap positif. Semua ingin proyek ini segera jalan karena manfaatnya besar bagi ekonomi dan keselamatan pengguna jalan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Flyover Sitinjau Lauik tidak hanya dirancang untuk mengurangi risiko kecelakaan akibat tikungan dan tanjakan ekstrem, tetapi juga sebagai jalur strategis untuk memperlancar arus logistik antara Kota Padang, Kabupaten Solok, hingga ke provinsi tetangga seperti Jambi dan Bengkulu.
Keberadaan infrastruktur ini akan memangkas waktu tempuh dan biaya distribusi hasil bumi dari daerah penghasil ke pusat perdagangan di pesisir barat Sumatera. Dalam jangka panjang, proyek ini diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi kawasan tengah dan selatan Sumatera Barat. Peninjauan di Sitinjau Lauik juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Kepala Balai BPJN Sumbar, Elsa Putra Friandi; Plt. Kepala Dinas BMKTCR Sumbar, Dedi Rinaldi; Kepala Dinas Perkimtan Sumbar, Ahdiarsyah; serta Kabiro Adpim Setdaprov Sumbar, Ria Wijayanti. (*)














