HARIANHALUAN.ID – Pondasi Konstruksi Jaring Rusuk Beton (KJRB) yang merupakan penyempurnaan dari pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL), dinilai sangat tepat untuk digunakan di daerah rawan gempa seperti di Sumbar.
Hal itu disampaikan Direktur PT. Cipta Anugerah Indotama (PT. CAI), Hadi Wardoyo saat diskusi dengan Haluan, Kamis (22/9/2022) di Padang.
“KJRB adalah sistem pondasi dangkal, yang merupakan penyempurnaan dari sistem pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL),” ucapnya.
Hadi yang membawahi perusahaan di bidang design, build & construction ini menyebut, konstruksi ini dinilai paling tepat untuk konstruksi bangunan bawah (Sub Structure). Ditemukan Tahun 1976 di Surabaya oleh Ir Ryantori dan Ir Sutjipto.
Di desain untuk gedung bertingkat tanggung (2 hingga 8 lantai), bangunan pabrik dan gudang, container yard, konstruksi jalan raya, runway, apron dan taxiway. “KJRB adalah pilihan terbaik bagi konstruksi bangunan bawah dan infrastruktur,” tuturnya.
Ia menjelaskan, pada saat gempa berkekuatan besar, permukaan bumi akan bergolak seperti laut yang sedang terkena badai. Gedung yang mempergunakan KJRB akan berperilaku seperti kapal di tengah badai.
“Hal ini membuktikan bahwa pondasi ini telah teruji gempa besar dan tsunami 9,3 SR di Aceh pada 26 Desember 2004 dan gempa 8,7 SR di Padang Tahun 2009,” kata dia lagi.