Selain itu, tambah Audy, di bidang pariwisata pelaksanaan Festival Pesona Minangkabau juga masuk didalam kalender event Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kemudian Wagub mengatakan, Perkumpulan Bundo Kanduang di Indonesia adanya cuma di Sumatera Barat, karena di Minangkabau memakai sistem kekerabatan dari garis keturunan ibu. Artinya orang minangkabau sudah mengikuti ajaran Islam yang mana kita harus memuliakan seorang ibu.
“Hal ini menjadi sesuatu yang unik dan sangat luar biasa, tidak banyak suku bangsa di dunia yang punya garis keturunan dari ibu, tentunya keistimewaan ini harus dijaga dan dipertahankan,” sampainya.
Disampaikan Audy lagi, dengan adanya perhimpunan perkumpulan Bundo kandung dan perwakilan di berbagai provinsi, menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan adat budaya, adat, kuliner, pariwisata Sumatera Barat ke saudara-saudara kita yang lain di seluruh Indonesia
“Saya sepakat dengan Pak Bupati semoga kongres menghasilkan sesuatu yang produktif untuk diwariskan ke anak cucu kita, karena zaman era digital yang penuh informasi Tanpa Batas, kita sebagai orang tua terkadang susah untuk mengawasi anak kemenakan kita untuk membatasi mana yang baik dan layak diterima dan mana informasi yang kiranya belum layak diterima oleh anak-anak kita. Dari itu bagaimana Bunda Kanduang bisa mengikuti juga perubahan zaman, Bundo kandung harus bisa beradaptasi dengan perubahan zaman yang ada tanpa meninggalkan adat budaya istiadat Kita sebagai orang Minang orang Sumatera Barat,” terangnya.
Terakhir, Audy eminta kepada Bundo Kanduang agar poin-poin kongres yang dihasilkan nanti juga disampaikan kepada Pemprov serta pemerintah Kabupaten/Kota se Sumatera Barat agar bisa di sinergikan dan di kolaborasikan serta diimplementasikan ke dalam program pemerintah.