“Sebanyak 7 orang Bundo Kanduang berasal dari Australia, Inggris dan Belanda, 216 orang dari Sumbar, DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, Banten, Jambi, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatra Utara, 25 orang pengurus Bundo Kanduang Provinsi Sumbar, 139 Bundo Kanduang se Sumbar, 628 orang terdiri dari penasehat, pengurus Bundo Kanduang Kecamatan, nagari, dan peserta parade jamba,” sampainya.
Ditambahkan Ny. Lise, selepas pembukaan Kongres di Istano akan dilanjutkan dengan seminar di Gedung Nasional esok hari dan di hari terakhir peragaan tradisi adat ‘Managua” di Istano Silinduang Bulan.
Sementara ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Raudha Thaib menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Tanah Datar yang melaksanakan kegiatan Kongres Bundo Kanduang.
“Bundo kanduang sebuah organisasi resmi yang telah diakui Kementerian Hukum dan HAM RI. Dan atas nama Perkumpulan Bundo Kanduang, Saya menyampaikan terima kasih atas gagasan dari Pak Bupati, dukungan panitia dan semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini,” sampainya.
Wagub Audy Joinaldy dalam sambutannya menyampaikan, pemerintah provinsi Sumatera Barat tentunya sangat mengapresiasi Kabupaten Tanah Datar yang telah melaksanakan berbagai kegiatan bertaraf nasional.
“Tanah Datar termasuk Kabupaten yang paling progresif di Sumatera Barat, Kabupaten ini berhasil membawa nama baik Sumatera Barat di berbagai bidang diantaranya di bidang pariwisata kemarin salah satu Nagari di Kabupaten Tanah Datar terpilih sebagai juara pertama pada ADWI tahun 2022 yakni Nagari Pariangan Nagari terindah dunia, Tanah Datar juga berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten dengan inflasi terendah se pulau Sumatra, Tanah Datar juga merupakan kabupaten yang PAD nya tertinggi di Sumatera Barat setelah kota Padang,” sampainya.