“Semua konsep Tokoh, Takah dan Tageh ini juga sudah ada di Erick. Saat ini tantangannya adalah Erick harus dapat menjelaskan dan memperkenalkan konsep 3T tersebut, agar dapat memikat masyarakat Minangkabau,” kata Asrinaldi.
Agar semakin mendapatkan tempat di masyarakat Sumatra Barat, Asrinaldi menyarankan kepada Erick untuk dapat segera mendekati tokoh adat (ninik mamak) dan bundo kanduang yang selama ini dijadikan patron di bumi Andalas.
Tokoh adat yang ada di Minangkabau, lanjut Asrinaldi, sangat rasional. Selama capres-cawapres yang datang membawa keuntungan bagi masyarakat Minangkabau dan nagari, tentu mereka akan mendukung.
Jika pak Erick bisa mendekati tokoh adat dan memberikan gambaran yang rasional tentang kecenderungan harapan kedepannya mereka akan jauh lebih baik, tentu itu akan membuat masyarakat Minangkabau memilih beliau sebagai capres cawapres di Pilpres 2024. Menurut Asrinaldi, memahami psikologis masyarakat jauh lebih vital untuk dapat memenangkan kontestasi pilpres mendatang di wilayah Sumatra Barat.
“Saya yakin Erick yang rasional, teknokrat dan memiliki latar belakang pengusaha, bisa memikat masyarakat Minangkabau. Ketika Erick sudah berjanji, ia akan memenuhi janjinya tersebut. Ini dapat dilihat ketika Erick berjanji untuk memperbaiki kinerja BUMN, seperti Garuda. Bahkan kini beberapa BUMN yang tadinya sakit sudah mulai menunjukan hasil yang positif. Saya yakin jika Erick memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan rakyat khususnya di Sumatra Barat, tentu masyarakat Minangkabau akan mendukungnya,” ucap Asrinaldi. (*)