“Masyarakat bisa menyalahkan saya. Mereka kecewa sumber air banyak di Kabupaten Solok, tetapi justru masuk ke daerah lain. Kami meminta kepada pak bupati untuk segera menindaklanjuti ini,” katanya.
Merasakan dampak yang sama soal air bersih yang tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, 74 wali nagari yang hadir menyatakan sikap siap untuk mendorong bupati atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok melakukan tindakan menyelesaikan kerja sama dengan PDAM Kota Solok.
Sementara itu, Bupati Solok, Epyardi Asda menyatakan akan segera membahas masalah tersebut dengan jajarannya.
“Perlu saya sampaikan, untuk PDAM Kabupaten Solok itu sudah saya benahi semua internalnya. Bahkan kami sudah pansel Dirut PDAM-nya. Terkait permintaan masyarakat melalui pak wali semua. Kami juga mengupayakan potensi yang ada di Kabupaten Solok ini juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Solok sendiri. Inshaallah, kita kaji ulang kembali (kerja sama dengan PDAM Kota Solok),” ucapnya.
Epyardi juga meminta masyarakat untuk menahan diri. Tidak melakukan aksi pemblokiran pipa PDAM. (*)
Reporter: Rivo