dr. Armen kembali mengingatkan HIV bukan penyakit main-main. “HIV penyakit menular. Kalau sudah kena tidak akan bisa disembuhkan. Akan menjadi penderita seumur hidup,” ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam ini.
Penularannya melalui cairan tubuh, darah, sperma, cairan kemaluan wanita dan cairan air susu ibu. “Sekarang yang paling tinggi penularan HIV itu melalui hubungan seks sejenis yang biasa dikenal dengan Lelaki Seks Lelaki (LSL) itu tadi,” tuturnya.
Namun demikian, dr. Armen menambahkan yang perlu dijauhi adalah perilakunya bukan pelakunya. “Sebenarnya kita tidak perlu mencari siapa yang LGBT. Yang perlu dilakukan kita memberi penjelasan kepada masyarakat, pendidik dari tingkat SD, SMP, SLTA, Perguruan Tinggi hingga, orangtua bagaimana agar menjauhi perilaku ini,” kata dia.
Lebih penting menjelaskan bagaimana menghindari LGBT. Masyarakat terutama usia remaja dan produktif harus mengenal, menjaga memelihara diri agar tidak menjadi korban LGBT.
“Untuk mencegahnya semestinya kita mendatangkan orang-orang yang sudah pernah terlibat LGBT, narkoba, pelacur menjelaskan di muka anak-anak, orangtua, mahasiswa supaya mereka mengenal kalau mereka sudah menjadi penderita HIV sudah tidak bisa disembuhkan. Seperti inilah jadinya. Penyesalan datang kemudian,” tuturnya.
Kemudian tidak kalah penting, andaikan di lingkungan masyarakat ada LGBT, masyarakat harus menjaga diri agar tidak menjadi korban. “Orang tua juga, misalnya ada orang-orang sejenis yang memegang-memegang tubuhnya. Dia membela diri, melarikan diri, melaporkan, memukul, dan melawan. Biasanya dengan mengenal kalau sudah HIV itu jadi penderita seumur hidup, orang orang akan takut terlibat dalam LGBT,” ucapnya.