Wacana Agrowisata
Sebelumnya, Staf Ahli Gubernur Sumbar Bidang Ekonomi dan Keuangan, Syafrizal menyebut, akan sia-sia rasanya bila lokasi Penas Tani tersebut dibiarkan terbengkalai begitu iven usai.
“Kan seringnya begitu selama ini. Pas acara, lokasinya dibuat sebagus mungkin. Acara selesai, lokasi dibiarkan terbengkalai, tak terurus. Kan mubazir kalau begitu, padahal Pemprov Sumbar sudah keluar uang miliaran rupiah,” kata pria yang akrab disapa Jejeng itu.
Mantan Kepala Distanhorbun Sumbar itu menuturkan, selain menjadi objek wisata bertema pertanian, lokasi Penas Tani XVI juga bisa menjadi lokasi edukasi (eduwisata) bagi pelajar dan mahasiswa, termasuk tempat penelitian bagi peneliti-peneliti dari perguruan tinggi. Untuk itu, nantinya Pemprov Sumbar juga akan menggandeng sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
“Bisa jadi nanti sekolah membawa siswa-siswanya untuk studi wisata, jalan-jalan sekalian belajar tentang pertanian. Atau bisa juga nanti di sini (lokasi Penas Tani) dibangun pusat penelitian pertanian. Jadi mahasiswa dan dosen penelitiannya di sini saja,” ucap Jejeng.
Sementara itu, Kepala Penerangan (Kapen) Lapangan Udara (Lanud) Sutan Sjahrir, Letda Sus Rando Bintoro, mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum menerima informasi yang pasti terkait rencana hibah aset sarana dan prasarana penyelenggaraan Penas Tani ke XVI lalu dari Pemprov Sumbar kepada pihaknya. “Sejauh ini belum ada informasi. Nanti kalau sudah ada informasi Fix nya dikabari,” ujarnya singkat kepada Haluan saat dikonfirmasi.
Kendati demikian, Letda Rando memastikan bahwa Lanud Sutan Sjahrir tentu menyambut baik jika akhirnya rencana hibah tersebut terwujud. “Pastinya kami menyambut baik, Tergantung bagaimana nanti saja,” pungkasnya (h/dan/fzi)