Menurutnya, harga cabai yang tengah mengalami kenaikan saat ini akan menguntungkan petani. Namun tentunya akan merugikan konsumen.
“Kalau saya lihat ini permasalahannya ada di hulunya. Misalnya beberapa di daerah Jawa seperti daerah Brebes masih terdampak El Nino. Sementara kita di Sumatera tidak begitu terdampak, beberapa titik masih ada hujan,” ujarnya lagi.
Kendati demikian, Sumbar sebutnya sudah mempunyai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) untuk mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan untuk tingkat rumah tangga.
“Ini pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal, dengan maksimalisasi produktivitas lahan atau pekarangan yang ada. Setidaknya dengan menanam cabai dapat membantu kebutuhan rumah tangga,” katanya.
Selain itu, saat ini terdapat 130 kelompok wanita tani (KWT) yang aktif. Bahkan ada juga yang dalam kelompok itu terdiri dari anggota yang profesional.
“Keefektifannya masih kita tinjau, saat ini sudah ada bantuan yang kita salurkan. Yaitu, ada rumah bibit, dan bibit. Tentunya kita harap ini dapat membantu ketahanan pangan di masing-masing keluarga,” ujarnya lagi. (h*)