“Saya dilantik sebagai Direktur Grafika sejak tanggal 1 Januari 2023. Saat pertama kali masuk ke kantor ini pun saya tidak pernah melihat satupun tanda-tanda bahwa Grafika pernah mengelola Minang Mart. Baik itu berupa spanduk, berkas, dan sebagainya,” ucap Abrizaldi.
Sepengetahuan Abrizaldi, Minang Mart memang salah satu program yang pernah dijalankan oleh Pemprov Sumbar dalam upaya melindungi para pelaku UMKM dari serbuan perusahaan ritel raksasa.
Informasi terbatas itupun hanya ia ketahui dari pemberitaan media massa ketika masih belum menjabat Direktur PT Grafika Jaya Sumbar.
“Makanya saya tidak tahu sama sekali terkait pengelolaan Minang Mart ini. Termasuk soal PT. RMM, keterlibatan tiga BUMD dalam pengelolaan Minang Mart, dan lain sebagainya,” ucap Abrizaldi.
Sementara Direktur Utama PT. Jamkrida Sumbar, Ibnu Fadhli mengatakan, Jamkrida tidak terlibat dalam program Minang Mart yang diusung pemerintah daerah sebelumnya. Sepengetahuannya, hingga kini tidak ada mitra Minang Mart yang mengajukan kredit untuk menjadi mitra.
“Terkait Minang Mart ini saya kurang paham, dulu saya belum terlibat. Saya baru diangkat pada Juni 2022. Pas saya masuk belum ada komunikasi dengan Minang Mart,” ujarnya kepada Haluan, Minggu (10/11).