SEMARANG, HARIANHALUAN.ID—PT Semen Padang dengan inovasi lingkungan dan sosial yang dilakukannya, sukses meraih lima penghargaan pada ajang Environmental and Social Innovation Award (Ensia) 2023 yang diprakarsai PT Sucofindo.
Penghargaan Ensia 2023 itu diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong kepada Kepala Unit Humas PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati pada Penganugerahan Ensia Award di Semarang, Kamis (10/8).
“Alhamdulillah, dari beberapa kategori Ensia 2023, kami bisa memenangkan lima kategori, yakni dua platinum, dua gold, dan satu silver,” kata Nur Anita.
Dua penghargaan platinum, yakni Kategori Efisiensi dengan program penanaman pohon kaliandra sebagai sumber energi terbarukan dan kategori limbah non-B3. Dua penghargaan gold diraih pada program pengurangan limbah B3 dengan pemanfaatan oli bekas dan program konservasi ikan bilih, spesies ikan endemik Danau Singkarak yang hampir punah. “Terakhir, penghargaan silver Kategori Inovasi Sosial. Kami mempunyai kerja sama dengan petani lokal untuk pembudidayaan kopi,” katanya.
Anita menjelaskan secara detail beberapa program yang meraih penghargaan Ensia 2023, seperti program pemanfaatan oli bekas untuk sumber energi panas alat utama pembuatan semen. “Kami menggunakan oli sebagai pelumas mesin-mesin pabrik. Sebelumnya, ketika (oli) sudah tidak terpakai lagi kami serahkan ke pihak ketiga untuk diproses lebih lanjut,” katanya.
Akan tetapi, saat ini oli bekas tersebut tidak lagi diserahkan ke pihak ketiga, tetapi dimanfaatkan kembali untuk sumber energi panas dari burner kiln, alat utama pembuatan semen. Pemanfaatan oli bekas ternyata sangat efisien karena energi panasnya cukup besar, sampai 10.000 kkal/kg, atau lebih tinggi dibandingkan batu bara. “Namun, jumlahnya memang tidak banyak ya. Namanya juga oli bekas,” katanya.
Tidak kalah menarik, program penanaman pohon kaliandra yang juga berperan sebagai bahan bakar dengan daya panas yang hampir sama dengan batubara. “Ternyata, kaliandra memiliki kalor yang tinggi yang hampir sama dengan batubara. Tapi, kaliandra merupakan sumber energi terbarukan. Bisa ditanam lagi, satu tahun tanam sudah bisa dipanen,” katanya.