PRU-15 telah mengantarkan Mahathir Mohamad menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya dalam usia 92 tahun atau PM tertua di dunia. Mahathir memimpin pemerintahan Malaysia dengan janji akan menyerahkan jabatan PM kepada Datok Seri Anwar Ibrahim setelah dua tahun, dari masa jabatan lima tahun.
Namun sebelum Mahathir memenuhi janjinya, kabinetnya jatuh pada Februari 2020 akibat sejumlah anggota koalisi PH menarik dukungan. Pertama kali dalam sejarah Malaysia kabinet jatuh sebelum separuh pediode. Setelah kabinet PH jatuh, pemerintah selanjutnya dibentuk oleh PM Muhyiddin Yassin, bekas sekutu Mahathir yang menelikungnya, melalui koalisi Perikatyan Nasional (PN) yang didukung oleh sebagian besar anggora parlemen dari UMNO. Namun pemerintahan Muhyiddin hanya berumur singkat, bulan Agustus 2021 kabinet jatuh dan diambil alih kembali oleh koalisi BN di bawah pimpinan PM Datok Ismail Sabri Yaakob yang juga Wakil Presiden UMNO. Koalisi baru ini didukung antara lain oleh PN dan PAS.
Terjadinya dua kali pergantian pemerintahan dalam satu periode pemerintahan di antara dua pemilu baru pertama kali terjadi dalam sejarah Malaysia. Ini sekaligus menandai begitu dinamisnya politik di negara jiran itu dewasa ini.
Percaya Diri UMNO dan BN
Keberhasilan merebut kembali pemerintahan di bawah PM Ismail Sabri telah memberikan rasa percaya diri yang tinggi kepada UMNO dan BN di bawah pimpinan Presiden Ahmad Zahid Hamidi yang menggantikan Najib Razak sejak 2018.
Pilihan Raya Umum (General Election) ke-15 Malaysia kemungkinan dilaksanakan bulan November 2022. Sinyal bagi PRU ini lebih cepat daripada Juli 2023 disampaikan oleh Perdana Menteri Ismail Yaakob dalam Majelis Pelancaran Jentera Pemuda BN (Barisan Nasional) di Stadion Titiwangsa hari Sabtu (17/9/2022).
Media melaporkan, lebih 10.000 Pemuda BN hadir pada majlis berkenaan yang turut dihadiri Presiden UMNO/BN Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, Deputi Presiden UMNO/BN Datuk Seri Mohamad Hasan, Presiden MCA Datuk Seri Dr Wee Ka Siong, dan Presiden MIC,Tan Sri S A Vigneswaran, serta Ketua Pemuda BN yang juga Ketua Pemuda UMNO, Datuk Dr Asyraf Wajdi Dusuki.