Dalam majelis tersebut, Datuk Seri Ismail Sabri mengulangi pendirian dan janjinya untuk segera berbincang dengan ‘Top Five’ UMNO berhubung pembubaran Parlimen sebagai syarat untuk dilaksanakannya pilihan raya umum. Perdana Menteri berkata, berdasarkan semangat dan sokongan Pemuda Barisan Nasional (BN) hari ini, beliau akan berbincang dengan segera bersama Presiden dan Top Five.
“Hari ini di sini kelima-lima Top Five UMNO ada, maka kita akan bincang dalam tempoh terdekat pembubaran Parlimen ini. Kita sudah hampir ke Pilihan Raya Umum ke-15 (PRU-15), percayalah sikit masa lagi. Saya mendengar dengan jelas (gesaan pembubaran).
“Insya-Allah dalam waktu terdekat kita (Top Five) berjumpa dan berbincang. Apa yang penting apabila Parlimen dibubarkan dan diadakan pilihan raya, kita mesti menang dan mampu menguasai kerajaan kembali,” Ismail Sabri berucap pada Majlis Pelancaran Jentera Pemuda BN di Stadium Titiwangsa di sini, hari ini.
Pengumuman PM Ismail Sabri itu mendapat sorakan hadirin yang melaungkan ‘bubar, bubar, bubar’ berserta tepukan gemuruh.
UMNO Percaya Diri akan Menang
Desakan untuk melaksanakan pemilihan umum lebih cepat sudah disuarakan oleh para petinggi UMNO dan BN setelah kemenangan besar dalam pemilu peringkat negeri di Johor dan Malaka bulan November 2021 dan Maret 2022. Koalisi BN menang telak di pemilu Melaka, hanya tiga bulan sejak BN kembali memimpin pemerintahan Malaysia setelah Ismail Sabri Yaakob dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 20 Agustus 2021. Dalam Pemilu untuk memilih anggota Dewan Undang Negeri (DUN) Melaka BN berhasil merebut 21 dari 28 kursi parlemen lokal di negara bagian tersebut. Sedangkan Koalisi Pakatan Harapan (PH) pimpinan Anwar Ibrahim hanya meraih 5 kursi, dan Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin Tan Sri Muhyiddin Yassin hanya mendapat 2 kursi. Padahal, dalam Pemilu 2018 PH menang dengan 15 kursi DUN. Dengan kemenangan ini, BN berhak mengambil alih pemerintahan tingkat negara bagian dari tangan PH.
Selanjutnya, dalam PRU-15 tingkat negeri Johor 12 Maret 2022, BN kembali memenangi lebih dari dua pertiga kursi DUN Johor, yaitu sebanyak 40 dari 56 kursi yang diperebutkan. Sementara koalisi PH hanya meraih 11 kursi, dan koalisi PN yang dipimpin bekas Menteri Besar Johor (1990-an) Muhyiddin Yasin, kini Presiden Partai Bersatu, hanya meraih 3 kursi. Dua kursi sisanya, masing-masing satu kursi diraih Ikatan Demokratik Malaysia (Muda) dan satu kursi lagi untuk PKR pimpinan Anwar Ibrahim yang dalam pemilu Johor kali ini maju sendiri di luar koalisi PH.