Dua kemenangan beruntun itu telah mendorong UMNO mendesak Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob yang juga Wakil Presiden UMNO untuk segera membubarkan Parlemen dan mempercepat pelaksanaan PRU-15 dari jadwal semula. Pada 16 Maret 2022, Presiden UMNO yang juga memimpin fraksi BN di Parlemen, Ahmad Zahid Hamidi, menyerukan Pardana Menteri untuk segera membubarkan parlemen agar segera dapat melaksanakan PRU ke-15.
Namun demikian, sampai akhir Agustus 2022 PM Ismail Sabri tidak kunjung memberikan jawaban pasti bagi pembubaran Parlemen guna membuka jalan dilaksanakan Pemilu lebih cepat. Pernyataan tegas PM baru pertama kali dikeluarkan ketika berpidato dalam Majelis Pelancaran Jentera Pemuda BN (Barisan Nasional) di Stadion Titiwangsa hari Sabtu (17/9/2022) kamarin.
Sumber kami yang dekat dengan Presiden UMNO, dalam perbincangan di Kuala Lumpur hari Sabtu (17/9) mengatakan, dengan pernyataan terbaru PM Ismail Sabri akan mendiskusikan (pembubaran Parlemen) dengan Top Five pimpinan tertinggi UMNO dalam waktu dekat, merupakan sinyal Pemilu ke-15 pasti diadakan tahun ini. Istilah “Top Five” merujuk kepada Presiden UMNO Datok Ahmad Zahid Hamidi, Deputi Presiden Datuk Seri Mohamad Hasan, serta 3 Wakil Presiden, yaitu Ismail Sabri Yaakob, Mahdzir Khalid, dan Mohamed Khaled Nordin.
Dengan pernyataan itu, sumber kami hampir bisa memastikan, bahwa PM Ismail Sabri akan segera membubarkan Parlemen setelah menyampaikan anggaran 2023 pada 7 Oktober 2022. Besar kemungkinan, keputusan pembubaran parlemen tersebut akan diambil dalam Musyawarah Khusus Majelis Kerja Tertinggi UMNO yang akan dilaksanakan 30 September depan (ditunda dari rencana semula 17 September 2022).
Berdasarkan rencana di atas, setelah Parlemen dibubarkan, Pemilihan Umum 15 akan dilaksanakan paling lambat akhir November 2022. “Pemilu 15 tidak mungkin diadakan bulan Desember, karena waktu itu adalah puncak musim hujan dan ada ancaman banjir besar yang dapat menghambat pemilih memberikan suara,” kata analis politik Malaysia Shahbuddin Embun.
Menurut Shahbudin, UMNO kini sedang dalam percaya diri tinggi akan menang, dan tidak akan membiarkan Pemilu ke-15 dilaksanakan selepas tahun ini, karena itu berarti akan memberikan kesempatan kepada partai lawan-lawan mereka melakukan konsolidasi untuk merebut kursi Parlemen lebih banyak. “Mesin politik UMNO saat ini sedang panas, bisa berlari kencang. Ibarat menempa besi, harus dilakukan ketika masih panas,” kata Shahbudin.