HARIANHALUAN.ID – Dua kabupaten di Sumatra Barat (Sumbar) yang Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) masuk rawan tinggi. Untuk itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumbar akan meningkatkan sosialisasi melalui program kampung pengawasan.
“Ada dua kabupaten yang kita temukan masuk rawan tinggi, yaitu Kabupaten Agam dan Pasaman Barat. Menyikapi hal ini, kita akan melakukan sosialisasi lebih awal kepada seluruh stakeholder yang ada di dua kabupaten tersebut,” ujar Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat Bawaslu Sumbar, Muhammad Khadafi, Senin (26/12/2022).
Khadafi mengatakan bahwa sosialisasi pertama dan utama sekali dilakukan ke peserta pemilu. Kemudian sosialisasi ke pemerintah setempat agar hal-hal yang berkaitan dengan potensi yang pernah terjadi di pemilu sebelumnya bisa diantisipasi lebih awal.
“Inilah langkah yang akan kita lakukan untuk dua daerah tersebut. Tetapi, sebenarnya seluruh daerah mempunyai potensi yang sama jika tidak kita hati-hati, karena titik rawan selama proses tahapan ini bisa saja terjadi, seperti pemuktahiran data pemilih, kampanye atau pada hari pemungutan suara,” katanya.
Menurutnya, sosialisasi ini tentu dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pucuk pimpinan hingga ke masyarakat secara utuh. Kemudian kepada partai politik yang mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga ranah rantingnya.
Selanjutnya, kepada pemilih keseluruhannya, seperti kelompok masyarakat, kepada kelompok pemuda, wanita, profesi seperti tani, kelompok ASN, kelompok pedagang. Pasalnya, semua itu memiliki potensi untuk melakukan hal sama.
Khadafi mengatakan, sosialisasi ini bisa dilakukan dengan mendatangi langsung masyarakat, atau diundang di suatu tempat diberikan pengetahuan. Salah satu antisipasi dilakukan sangat menyeluruh adalah membentuk kampung pengawasan.