PASBAR, HARIANHALUAN.ID – Percepat realisasi bantuan pascagempa yang terjadi 22 Februari 2022 lalu, Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Hamsuardi melepas secara resmi 21 orang Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), Kamis (7/9).
Terlihat hadir dalam pelepasan TFL tersebut Sekda Pasaman Barat, Asisten tiga, Kepala Dinas BPBD, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas PUPR, kepala Dinas Kominfo, Plt Kasat Satpol PP dan pihak Polres Pasaman Barat.
“Benar, hari ini saya melepas sebanyak 21 orang tenaga TFL dalam rangka mempercepat validasi dan realisasi bantuan gempa. Kita berharap semua TFL bekerja sepenuh hati, bantu masyarakat kita,” tutur Bupati Pasaman Barat Hamsuardi
Hamsuardi menyampaikan pelepasan TFL ini dalam rangka memastikan validasi data baik itu data yang sudah di SK kan maupun data susulan yang akan di SK kan.
“Kita medorong untuk percepatan, mudah-mudahan sampai Senin depan validasi data sudah clear, dan pelaksanaan penyaluran bantuan bisa terlaksana sesuai dengan aturan,” katanya
Ia mengimbau kepada masyarakat agar kembali ke rumah masing-masing, karna tim akan bekerja. Bila masyarakat masih di sini kita takut nanti saat tim teknis kelapangan masyarakat tidak dirumah.
“Kita imbau kepada masyarakat, agar kembali ke rumah masing-masing biar tim bekerja dulu,” ulasnya
Sebelumnya Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Arminingdel menjelaskan sebelum melakukan pencairan uang bantuan ada beberapa langkah yang harus dilakukan sesuai petunjuk Inspektur dari BNPB.
Menurutnya dari 86 yang belum diverifikasi ada 50 unit di Kampung Alang Kajai, di Jorong Timbo Abu Kajai asa delapan unit rumah, di Kinali ada tiga orang, di Jorong Pasa lamo Kajai empat unit, di Jorong Rimbo Batu ada 19 unit, di Batang Lingkin ada satu unit rumah dan di Jorong Pasaman Baru ada satu unit rumah
“Jika telah selesai maka akan dipilih metode pembangunannya yang ada tiga metode yakni rembes mandiri yang dikerjakan oleh masyarakat sendiri atau yang punya rumah, rembes aplikator yang dikerjakan oleh pihak ketiga dan metode swakelola mandiri melalui toko,” ujarnya.
Ia menegaskan toko itu dipilih oleh masyarakat dengan catatan tokonya punya izin usaha. Setelah itu baru buat surat pernyataan dan baru dilakukan pembangunan.
Setelah selesai pembangunan maka tim teknis akan melihat kembali dan akan serah terima atau mem Provisional Hand Over (PHO) kalau sudah 100 persen.
“Berdasarkan rekomendasi tim teknis ke Kalaksa BPBD maka BPBD akan mengeluarkan rekomendasi ke BRI untuk pencairan,” pungkasnya.
Data rumah rusak berat di Kabupaten Pasaman Barat total 1.111 unit rumah. Sebanyak 246 unit rumah sudah proses pencairan dananya di Bank BRI, 148 unit rumah dengan sistem rembes mandiri akan dicairkan setelah verifikasi bobot volume yang dilakukan oleh tim teknis.
Kemudian sebanyak 631 unit rumah sudah diverifikasi dan validasi serta 86 unit rumah lagi dalam waktu secepatnya akan diverifikasi oleh tim teknis. Sedangkan untuk 266 unit rumah susulan sudah diverifikasi 68 unit rumah. Sisanya sedang diverifikasi oleh tim teknis.
Ia menekankan jika nanti selesai diverifikasi atau dinilai ke-266 unit rumah itu oleh tim teknis maka akan dibuatkan Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat (h/ows)