Nia (21) salah satu pelaku UMKM saat mempromosikan serta melayani konsumen yang merupakan Peserta Rakornas Geopark Perencanaan 2023 dari luar daerah dalam mengenalkan produk lokal UMKM Sijunjung beberapa waktu lalu di Gedung Pancasila muato Sijunjung
SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID – Rakornas Geopark Silokek selain memperkenalkan keindahan alam kepada para delegasi yang hadir dalam kesempatan tersebut, akan tetapi juga ikut mendorong dan membantu promosi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sijunjung.
Senyuman pedagang UMKM terlihat saat pemilik UMKM melayani pembeli atau konsumen yang merupakan peserta atau utusan yang ikut dalam Rakornas tersebut ,berbagai macam produk pun ditampilkan dan tertata rapi. Mulai dari Tenun khas Sijunjung, Kalamai,Madu Galo-Galo,Sagu Bakar dan Keripik Pisang.
Nia (21) Salah satu pelaku UMKM terlihat terampil membungkus kelamai yang disajikan di dalam anyaman bambu yang biasa di sebut kombuik.
Dengan telatennya, Nia menyusun produk UMKM miliknya seperti kelamai, keripik pisang, sagu bakar di atas meja yang telah disediakan panitia Rakornas. Dirinya juga cepat tanggap menjawab beberapa pertanyaan terkait produk yang ia jual.
Nia mengatakan bahwa saat Rakornas dilaksanakan merupakan moment yang tepat sebagai ajang promosi UMKM.
“Acara Rakornas tak hanya dihadiri oleh masyarakat Sijunjung, tapi juga tamu undangan yang berasal dari berbagai macam daerah seperti Medan, Jakarta dan daerah Jawa lainnya. Hal ini tentunya membuat peserta Rakornas dari luar daerah penasaran dengan produk khas Kabupaten Sijunjung.” ucapnya, Rabu (22/11)
Nia menuturkan, Harga produk UMKM dijual dengan harga biasa dipasaran dan tidak ada kenaikan harga walaupun orang yang membeli dari daerah lain.
” Untuk produk Kelamai,Keripik pisang dan Sagu bakar , kita jual dengan rentan harga 10 ribu- 25 ribu.
Sementara itu, pelaku UMKM lainnya bernama Mela(39) yang memperkenalkan produk madu galo-galo terlihat giat dalam mempromosikan produk UMKM miliknya kepada peserta Rakornas.
” Madu galo-galo ialah madu yang berasal dari lebah madu yang tidak menyengat dan mempunyai khasiat untuk peningkatan daya tahan tubuh,” terangnya.
Mela menuturkan, madu tersebut ia dapatkan karena dirinya sendiri merupakan peternak lebah madu galo galo tersebut. Kisaran harga Madu galo-galo tersebut dijual dengan kisaran harga 60 hingga 100 ribu per botolnya.
” Alhamdulillah, banyak peserta yang membeli dan ingin merasakan langsung khasiat dari konsumsi madu galo galo ini. Mudah mudahan bisa memberikan dampak positif bagi pengembangan UMKM Sijunjung di luar daerah,” harapnya.
Selain produk Makanan, terdapat juga Produk UMKM lainnya seperti kain tenun khas Sijunjung yang memiliki motif tersendiri yang mengandung makna keindahan alam yang terdapat di Sijunjung serta produk UMKM lainnya. (h/Ogi)