PADANG, HARIANHALUAN.ID – Rencana pembangunan jembatan layang (Fly Over) Sitinjau Lauik yang telah lama dinanti-nantikan masyarakat Sumatra Barat, dipastikan akan segera terwujud. Proyek strategis bagi Sumbar ini, telah memasuki tahapan penetapan lokasi proyek dan ditargetkan rampung pada tahun 2026 mendatang.
Kepastian itu didapatkan usai Direktorat Jendral (Dirjen) Bina Marga menyurati Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah perihal penyampaian Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) dalam rangka penerbitan penetapan lokasi proyek KPBU Fly Over Sitinjau Lauik.
Dalam surat dengan Nomor: PS0102-Db/147, tertanggal 19 Februari 2024 itu , Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Redy Rahadian menyatakan, DPPT KPBU Fly Over Sitinjau Lauik telah disusun dengan rencana trase sepanjang ± 2,78 kilometer.
Total lahan yang dibutuhkan seluas ± 18,7 hektare yang terdiri dari kepemilikan lahan masyarakat ± 12,8 hektare, kawasan hutan lindung ± 4,94 ha yang masuk ke dalam Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB), jalan nasional ± 0,5 hektare dan sungai (termasuk sempadan) ± 0,4 hektare.
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah menyambut baik rencana pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik tersebut. Ia menyebut, telah diterimanya dokumen DPPT dari Dirjen Bina Marga itu, mengindikasikan bahwa mega proyek infrastruktur srategis bagi masyarakat Sumbar itu akan segera terwujud.
“Dokumen DPPT ini mengisyaratkan bahwa proses pembangunan fisik semakin mendekati kenyataan, karena sesuai Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, maka dokumen ini merupakan pedoman dalam penyediaan lahan untuk pelaksanaan konstruksi proyek KPBU Fly Over Sitinjau Lauik,” ujar Gubernur Mahyeldi, Selasa (20/2/2024),
Orang nomor satu di Sumbar ini menjelaskan, dalam dokumen DPPT tersebut Fly Over Sitinjau Lauik akan dibangun oleh Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) dan PT Hutama Karya Infrastruktur yang ditunjuk selaku investor.