Haji Sagi, Siraja Emas dari Andalas Bangun Masyarakat Aur Malintang Dengan Kasih Sayang
HARIANHALUAN.id – Terlahir dari keluarga besar berekonomi sederhana sebagai pedagang Cabe dan ikan asin, tidak menjadikan H. Azwar Wahid minder. Justru, rasa minder diubah menjadi motivasi meraih sukses oleh perantau asal Nagari III Koto Aur Malintang Padang Pariaman tersebut.
Pria berkumis yang akrab disapa Haji Sagi oleh warga kampungnya itu menanamkan tekad untuk maju membagiakan orang tuanya sebelum berangkat ke perantauan.
“Saya ingin membahagiakan orang tua dan ingin melihat mereka bahagia dihari tuanya,” ungkap perantau yang sukses berdagang di emas di Pulau Jawa tersebut.
Restu Orang Tua
Semula, jalan untuk membahagiakan amaknya itu ia buktikan bergabung dengan TNI. Berharap sang ibu akan senang, namun sayangnya ibu sembilan anak, delapan putra satu putri ini tak ingin berpisah dengan anak bungsunya itu. Padahal Azwar Wahid sudah diterima sebagai tentara dalam pasukan elit Angkatan Laut (KKO).
Karena patuh pada amak(ibu)nya, Azwar Wahid batal berangkat ke Surabaya. Gagal jadi tentara, Azwar Wahid mencoba peruntungan sebagai PNS, dengan menjadi guru. Profesi itu hanya setahun ia jalani. Dia melihat kehidupan sebagai pegawai tak menjanjikan, serta merta Azwar banting stir dengan memasuki dunia usaha sebagai pedangang emas belajar kepada kakanya H. Samsuar.
Memiliki darah niaga yang lebih kental, dalam lima tahun saja Azwar mampu mengumpulkan modal dan melirik Jakarta sebagai tempat usaha, sebab sumbar dinilainya waktu itu tak menjanjikan.