KOTA SOLOK, HARIANHALUAN.ID – Mendukung dan meningkatkan produktivitas padi di Kota Solok, pemerintah kota (pemko) setempat terus melakukan inovasi teknologi terhadap sektor pertanian.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zulkifli, hal tersebut harus dilakukan karena di Kota Solok sendiri pertanian sudah menjadi sebuah industri dan juga identitas diri yang tak bisa dilepaskan.
“Saat ini, beras sudah menjadi sebuah industri. Untuk itu, masa panen harus singkat, tanpa mengurangi kualitas dan kemurnian beras, apalagi sekarang teknologi untuk mencapai hal tersebut sudah ada dan tinggal memanfaatkannya saja,” ujarnya, Selasa (23/1/2024).
Pemerintah Kota Solok telah melakukan perekayasaan padi varietas anak daro dan sekarang telah memasuki tahap M-6. Kerja sama ini perekayasaan genetika padi anak daro ditandatangi Pemerintah Kota Solok dengan BRIN (yang saat itu masih bernama Badan Tenaga Nuklir Nasional atau disingkat Batan).
“Tujuan perekayasaan padi ini adalah memperpendek umur panen padi dan agar lebih tahan terhadap penyakit. Walaupun melalui tahap rekayasa genetika dengan penyinaran radiasi, namun dipastikan nanti verietas yang dihasilkan aman dikonsumsi,” ucapnya.
Adapun, benih M-6 ini telah disemai di kebun belakang Kantor Dinas Pertanian Kota Solok menggunakan potongan paralon ukuran 2.5 inchi dengan panjang 20 cm.
“Benih M-6 ini dilaksanakan dalam dua kali pertanaman, yaitu Mei 2023 dan tahap kedua pada Oktober 2023. Pertanaman pertama untuk perbanyakan benih padi dan pertanaman kedua untuk uji penyakit blast,” katanya.