PADANG, HARIANHALUAN.ID—Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak generasi muda Kota Padang untuk menjadi pemilih cerdas pada momentum Pemilihan Umum Tahun 2024 mendatang. Pesta demokrasi lima tahunan itu diharapkan dapat dioptimalkan para pemilih pemula sebagai sarana literasi demokrasi yang sehat dan meriah.
Terlebih, tantangan pemilih pemula di era digital adalah sebaran konten di berbagai kanal informasi dan komunikasi yang perlu dikonsumsi secara cerdas dan bijaksana. Masyarakat, khususnya generasi muda, perlu lebih jeli dan waspada dalam memilah dan memilih asupan berita, informasi, atau konten yang ada di media-media digital ketika mencari referensi untuk mengambil keputusan terkait pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Marilah kita bersama-sama menjaga demokrasi Pancasila di ruang-ruang digital agar pesta demokrasi lima tahunan ini berlangsung secara damai, sehat, dan meriah,” kata Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi Politik dan Pemerintahan, Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Agus Tri Yuwono di Padang, Sumatera Barat, Kamis (12/10).
Hal itu disampaikan Agus di depan para mahasiswa saat membuka Forum Literasi Demokrasi dengan tema “Wujudkan Demokrasi Sehat di Dunia Digital”, di Kawasan Padang Old Town (Kota Tua).
Indonesia, Agus menambahkan, merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Kematangan demokrasi untuk melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik untuk bangsa Indonesia masih membutuhkan perhatian bersama.
Mengacu pada data Badan Pusat Statistik, indeks demokrasi Indonesia pada tahun 2021 mencapai 78,12 persen dan tahun berikutnya mencapai 80,41 persen. Pada skala global, demokrasi Indonesia pada tahun 2021 mendapatkan skor 6,71 dengan peringkat ke-50 dunia.
Meskipun skor demokrasi Indonesia pada 2022 tetap, namun peringkatnya turun ke-54 dunia. Data ini menunjukkan bahwa demokrasi Indonesia masih dalam proses pembelajaran dan belum sepenuhnya mapan.
“Inilah pentingnya kerja sama antara pemerintah beserta seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, internet, dan media sosial,” tutur Agus.