HARIANHALUAN.ID- Lebaran identik dengan tradisi yang penuh makna, salah satunya adalah bersalaman atau bermaaf-maafan. Momen saling berjabat tangan di Hari Raya Idulfitri bukan hanya menjadi simbol kebersamaan, tetapi juga menggambarkan puncak dari perjalanan spiritual selama bulan Ramadhan.
Dalam budaya Indonesia, khususnya di kalangan Muslim, bersalaman saat Lebaran dilakukan dengan ucapan “mohon maaf lahir dan batin”.
Kalimat ini mengandung makna mendalam: permohonan maaf tidak hanya atas kesalahan yang tampak (lahir), tetapi juga atas segala khilaf yang mungkin tersembunyi di dalam hati (batin).
Tradisi yang Sarat Nilai
Menurut budayawan dan penulis Islam, Dr. H. Zainul Arifin, tradisi bersalaman di Hari Raya merupakan bentuk nyata dari ajaran Islam tentang silaturahmi dan pemaafan.
“Bersalaman bukan sekadar formalitas. Ia mengajarkan kita rendah hati, mengakui kesalahan, dan membuka lembaran baru dengan hati yang bersih,” ujarnya.
Momen Penyatu Keluarga
Lebaran juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat kembali tali keluarga. Dalam banyak kasus, orang yang berselisih atau jarang berkomunikasi memanfaatkan momen ini untuk kembali mendekat.
Suasana haru kerap terasa saat dua tangan saling menggenggam erat, menandakan keikhlasan dan niat untuk memperbaiki hubungan.