Ia yakin, Prof. Silfia adalah orang yang tepat dan terbaik menurut Menteri Agama RI yang bisa mengembangkan UIN Bukittinggi empat tahun ke depan. Menurut Ridha, pergantian pimpinan merupakan hal yang biasa bukan persoalan kalah dan menang.
“Kewajiban kita sebagai keluarga besar UIN Bukittinggi adalah mendukung ibu rektor untuk mengembangkan UIN Bukittinggi lebih baik lagi,” ujarnya.
Hal yang mendesak untuk diselesaikan adalah akses jalan menuju UIN Bukittinggi. Rektor yang baru telah bersedia melanjutkan pertemuan dengan niniak mamak dan Pemko Bukittinggi untuk melanjutkan penyelesaian akses jalan masuk ke kampus.
Selanjutnya, persoalan akreditasi sebab seluruh perguruan tinggi harus terakreditasi berikut dengan program studinya. Lalu, persoalan Badan Layanan Unit (BLU) bertujuan untuk mengarap potensi potensi bisnis dalam menopang pembangunan kampus ke depan.(*)