“Luar biasa, kita mampu mengalahkan peserta dari timur tengah. Peserta ini kesehariannya berkutat dengan Al-Qur’an dan mengunakan bahasa Arab,” tuturnya.
Menurut Ridha, naik status menjadi UIN merupakan cita-cita semua kalangan kampus. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya segenap akademika UIN bersyukur atas rahmat Allah SWT. Bentuk syukur tersebut hendaknya dapat menjaga dan mengembangkan UIN supaya lebih dikenal masyarakat dan lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah.
Setelah menjadi UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi bukan akhir dari perjuangan, tetapi tugas berat harus dilakukan secara bersama-sama dengan memantaskan diri sebagai suatu institusi kategori universitas.
“Bagaimana saudara para wisudawan layak dan memantaskan diri sebagai alumni UIN Syech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Dan kami memantaskan diri menjadi dosen dan pendik dari suatu universitas. Inilah tugas berat kita sesudah IAIN Bukittinggi naik status menjadi UIN,” katanya.
Setelah menjadi UIN pihak rektorat telah melaksanakan beberapa terobosan, di antaranya peningkatan dan penguatan kelembagaan di bidang akademik sebagai institusi pendidikan tinggi, yang senantiasa selalu menjaga mutu dan kualitas dari output proses belajar mengajar sesuai dengan aturan.
Saat ini, UIN Bukittinggi memiliki 34 Program Study (Prodi) empat di antaranya merupakan prodi umum yang izinya dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Wisuda kali ini, UIN Bukittinggi melepas sebanyak 494 wisudawan. Wisuda ini juga terasa istimewa, karena turut dihadiri Bupati Kabupaten Agam, Andri Warman. Terpilih sebagai wisudawan terbaik adalah, Azizah Khairunnisa dari Fakuktas Syariah dengan IPK 3,95. Mutia Rafika dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan dengan IPK 3,95. Ilian Ikhsan dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan S2 PAI dengan IPK 4,00
Kemudian, Nency Ayu Wandira dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan IPK 3,97. Rance Rahmadika dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam S2 dengan IPK 4,00. Siti Bunnayah dari Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah dengan IPK 3,94 dan Hanif A’la Ilham Pascasarjana S2 Hukum Islam dengan IPK 4,00. (*)