SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Pondok Pesantren (Ponpes) Taruna Rabbani Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok memanfaatkan hasil temuannya yakni kloning gas atau teknologi pengontrol gas agar lebih besar.
Karya yang sudah diteliti selama lima tahun itu mampu menghemat dua kali lipat gas yang biasa digunakan untuk memasak dan kebutuhan sehari-hari.
Wakil Pimpinan Ponpes Muhammad Isaq Rabbani mengatakan, hasil temuan yang diberi nama gas Saver itu sudah diriset sekitar lima tahun, dan hasil uji cobanya sudah digunakan kepada jemaah atau santri di ponpes.
“Ini sudah terbukti, selama kami riset lima tahun ini, dan kami testimoni pada jemaah dan pada komunitas kami terbukti semuanya. Dan responsnya positif semua,” ujarnya di sela acara pertemuan ulama Thariqah se-Asean di Ponpes Taruna Rabbani, Minggu (20/4).
Ia mengungkapkan, bahan atau isi dari gas Saver yang dikembangkan oleh ponpes tersebut merupakan bahan organik. Ia menjamin semua bahan tersebut dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lingkungan.
“100 persen gas Saver ini organik. Namun, untuk rincinya apa aja isinya belum bisa kami jelaskan. Dan untuk keamanannya selama lima tahun ini kami sudah menguji, kami menjamin ini sudah aman, termasuk jemaah yang menggunakannya tidak pernah ada keluhan,” ucapnya.
Isaq menjelaskan, prinsip kerja gas Saver mampu menghemat gas dan memberi pancaran atau daya dorong api yang lebih besar.
“Prinsipnya gas LPG ini mengandung hidrokarbon, jadi ketika hidrokarbon ini mengalir masuk ke dalam tabung gas Saver, maka akan terjadi suatu reaksi dan itu menghasilkan mata rantai yang lebih panjang. Jadi masa hidup dari pada gas yang seharusnya satu hari itu menghabiskan dua tabung, dengan gas Saver ini cukup satu tabung. Jadi hematnya sampai 100 persen,” ujarnya.
Saat ini produk tersebut masih dalam tahap pengajuan atau pendaftaran untuk Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Meski begitu, produk yang dihasilkan oleh ponpes itu belum diperjualbelikan atau masih sebatas pemakaian dalam komunitas atau jemaah.
“Terkait untuk produksi umum, kami masih dalam diskusi bersama tim riset,” ungkapnya.
Sutrisno, salah seorang pedagang Soto Lamongan di Padang yang menggunakan gas Saver milik Ponpes Taruna Rabbani mengatakan, selama memakai gas Saver tersebut ia merasakan gas tersebut seperti ganda atau lebih hemat.
“Output yang keluar dua kali lipat dari elpiji yang masuk. Jadi ini membuat hemat. Kalau biasanya dalam satu hari itu kami bisa menghabiskan satu tabung gas, dengan memakai produk ini satu tabung gas bisa dua hari,” kata Sutrisno.
Disampaikannya, ia sudah cukup lama menggunakan gas Saver tersebut. Dari versi pertama hingga saat ini ia memakai yang versi ketiga. “Dulu saya pakai yang versi pertama dan sekarang udah ketiga. Kalau yang ketiga ini sudah satu bulan saya pakai,” ucapnya. (*)