Kedepan dirinya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dengan menulis tentang pembentukan karakter.
Alumni S1 STAIN Batusangkar dan S2 UIN Batu Sangkar itu telah menerbitkan buku tentang kontribusi zakat untuk pendidikan. Bulan depan akan diterbitkan buku baru berjudul Siber Akhlak Menghadapi Globalisasi.
Sementara itu, Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si mengatakan, wisuda kali ini merupakan sejarah luar biasa bagi UIN Bukittinggi. Sebab, pelaksanaan wisuda S3 belum pernah dilakukan sebelumnya.
“Hari ini UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi mencatatkan sejarah luar biasa dengan mewisuda jenjang S3. Diharapkan wisudawan S1 melanjutkan ke jenjang S2 karena di UIN ini sudah ada program pasca sarjana. Begitu juga dengan lulusan S2 dapat melanjutkan ke jenjang S3 yang juga sudah ada di UIN ini,” katanya.
Wisudawan/ti UIN Bukittinggi lanjut Silfia Hanani, merupakan agen perubahan dan penentu peradaban di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, sebagai agen perubahan, wisudawan/ti kali ini adalah orang yang mewakili UIN Bukittinggi untuk menyebarkan dan menebarkan kebaikan sebagai dharma bakti dan bukti nyata telah mendapatkan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi tersebut.
“Diibaratkan berjihad, wisudawan jenjang S1 sudah berada di jihad level lima. Jihad 1 di TK, jihad 2 di SD, 3 di SMP, 4 di SMA dan jihad 5 di S1. Oleh sebab itu, sebagai jihad level 5 wisudawan sekalian sudah bisa dilepas untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh bersama-sama selama ini di UIN Bukittinggi. Begitu juga bagi wisudawan jenjang S2. Saat ini sudah berada di jihad level 6 yang berarti sudah mampu menerapkan, sudah mempunyai aksiologi untuk menebar ilmu pengetahuan kepada khalayak ramai dan kepada masyarakat bangsa dan negara,” imbuhnya.
Dikatakannya, saat ini semua berada pada tantangan global. Tantangan global dimana semua orang ber kompetitif dan bersaing mendapatkan yang terbaik.