PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pariaman terus melakukan evaluasi dan peningkatan mitigasi tsunami di daerahnya. Hal itu berkaitan dengan gempa bumi tektonik yang berlangsung tiga kali dalam beberapa waktu terakhir dengan kekuatan paling besar mencapai 5.0 magnitudo.
Berdasarkan data BMKG, guncangan tersebut terjadi di titik yang berdekatan dengan gempa besar Sumbar tahun 2009 yaitu puluhan kilometer arah Barat Daya Pariaman. Kendati parameter gempa yang terjadi baru-baru ini lebih kecil, tetapi terdapat ancaman potensi gempa megathrust di baliknya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pariaman, Dendy Pribadi mengatakan, sebagai antisipasi terjadi tsunami akibat meguthrust, pihaknya sudah memiliki beberapa langkah mitigasi.
“Ancaman meguthrust ini harus kita waspadai risikonya karena Kota Pariaman termasuk zona merah gempa bumi. Sebagai langkah mitigasi, kita sudah memetakan zona aman pengungsian untuk warga,” kata dia.
Ia memaparkan, di samping potensi hidrometologi yang harus diwaspadai, BPBD Kota Pariaman sudah lama menyiapkan mitigasi bencana tsunami. Sejak awal BPBD Kota Pariaman didirikan, sudah banyak dilakuka evaluasi dan peningkatan upaya mitigasi bencana.
“Mitigasi tsunami sejak 2012, sejak BPBD berdiri sudah banyak dilakukan dan akan dievaluasi terus dan ditingkatkan. Seperti simulasi evakuasi di sekolah dan peningkatan kapasitas masyarakat menangani bencana daerah,” papar Dendy.
Dijelaskannya bahwa BPBD juga berupaya memberikan sosialisasi berupa peningkatan kapasitas kepada masyarakat daerah aman agar bisa melakukan langkah tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang mengungsi.
“Kita memberikan arahan ke masyarakat daerah aman agar bisa membantu masyarakat yang mengungsi seperti penyediaan obat, makanan, dapur umun, penanganan darurat dan posko. Ini sudah kita petakan, sudah ada daerah hijau yang akan menampung daerah rawan tsunami,” jelasnya.
Dendy juga menyebut akan terus mengevaluasi dan meningkatkan mitigasi bencana tsunami, mengingat Kota Pariaman termasuk daerah yang mendapat ancaman megathrust dengan potensi tsunami. (*)