“Apalagi jika ditambahi narasi dan isu yang berkaitan dengan Islam yang disebut-sebut sedang disingkirkan, dikriminalisasi, hukum Islam tidak tegak dan sebagai macamnya, masyarakat kita terlalu gampang tersulut dengan narasi-narasi semacam itu,” kata Adil.
Adil juga menyebut, dalam proses rekrutmennya masyarakat dengan pemahaman keagamaan yang dangkal merupakan sasaran empuk yang hendak disasar oleh kelompok-kelompok radikal semacam itu.
Selain pemahaman keagamaan yang dangkal serta fanatisme agama yang tinggi, Adil juga mengungkapkan bahwa terdapat banyak faktor lainnya yang turut mempengaruhi keputusan seseorang saat memutuskan bergabung dengan kelompok radikal.
Faktor-faktor lainnya, disebutkan Adil, di antaranya adalah rasa ketidakpuasan yang tinggi terhadap kebijakan pemerintah, keterpurukan ekonomi, dendam dan kebencian terhadap kelompok yang diidentifikasi berbeda.
Sementara untuk mencegah semakin berkembangnya kelompok-kelompok radikal di Sumbar, Adil menyebut bahwa FKPT akan lebih menggiatkan lagi program pencegahan terorisme di seluruh wilayah Sumbar. (*)