Jumat, 9 Mei 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
HARIANHALUAN.ID UTAMA

Pengawasan pada Napi Pengendali Peredaran Narkoba di Sumbar Harus Diperketat

Editor: Redaksi
Jumat, 31/12/2021 | 09:14 WIB
ShareTweetSendShare

 

PADANG, HALUAN — Rendahnya pengawasan ditengarai menjadi salah satu penyebab masih munculnya kasus narapida yang bertindak selaku pengendali dan/atau pengedar narkoba dari dalam lembaga permasyarakatan (lapas) di Sumatra Barat (Sumbar). Oleh karena itu, pengawasan dari berbagai pihak berwenang harus lebih terintegrasi.

BacaJuga

Pakar K3 Ir. Ulul Azmi : Kebakaran Unand Bukti K3 Kita Kritis, Saatnya Audit Total

Pakar K3 Ir. Ulul Azmi : Kebakaran Unand Bukti K3 Kita Kritis, Saatnya Audit Total

Jumat, 09/05/2025 | 12:17 WIB
Tidak Perlu Antre, Klaim JHT Rp15 Juta Kini Bisa Lewat JMO!

Tidak Perlu Antre, Klaim JHT Rp15 Juta Kini Bisa Lewat JMO!

Jumat, 09/05/2025 | 11:37 WIB

Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatra Barat (BNNP Sumbar), Kombes Pol Hindra menyebutkan, pihaknya telah memetakan sejumlah lapas yang diduga sering menjadi tempat pengendalian jaringan peredaran narkoba, serta tempat untuk mengedarkan narkoba itu sendiri.

“Kami saat ini telah memetakan empat lapas yang diduga sering menjadi tempat pengendalian jaringan pengedaran narkoba. Lapas yang menjadi perhatian kami itu adalah Lapas Muaro Padang, Lapas Muaro Sijunjung, Lapas Padang Pariaman, dan Lapas di Meulaboh, Aceh,” ujarnya kepada Haluan pada Rabu (29/12).

Hindra juga mengakui, bahwa dalam praktik pengendalian jaringan pengedaran narkoba di lapas, tentu saja harus melibatkan oknum, meskipun sulit untuk ditindaklanjuti. “Keterlibatan oknum tidak bisa dipungkiri, tapi memang sulit untuk diungkap. Sebab, ada kelihaian oknum dalam bekerja sama dengan tersangka,” ujar Hindra.

Ada pun terkait upaya pemberantasan praktik penyalahgunaan narkoba itu, Hindra mengakui bahwa BNNP mengalami keterbatasan karena pengawasan lapas sudah berada di bawah institusi yang berbeda.

“Kami tidak bisa mengintervensi karena sudah melibatkan dua institusi yang berbeda, BNN kan berdiri sendiri, sedangkan mereka di bawah Kemenkumham. BNN berpedoman kepada UU No 35 tahun 2009, sedangkan mereka pada undang-undang perlapasan,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Hindra juga mengakui bahwa lemahnya pengawasan di lapas menjadi salah satu penyebab maraknya peredaran narkotika di lapas. Meskipun demikian, Hindra mengatakan bahwa pihaknya juga telah membuka kemungkinan untuk bisa menjerat sipir yang terlibat dalam bisnis barang haram tersebut melalui Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

“Sebenarnya bisa kita kembangkan ke sana, tapi lewat Undang-Undang TPPU terhadap kehidupan para sipir, kita akan lihat nanti sipir mana yang taraf hidupnya di atas kewajaran, sudah ada arah ke sana memang pengembangannya,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BNNP Sumbar, Brigjen Pol Khasril Arifin menyebutkan, sepanjang tahun 2021 BNNP Sumbar berhasil mengungkap 29 kasus peredaran narkotika dengan total barang bukti sebanyak 350,5 kg ganja, 177,49 gram sabu-sabu, dan 5 butir pil ekstasi. Selain itu, sebanyak 40 pelaku penyalahgunaan narkotika berhasil ditangkap.

“Sindikat jaringan pengedar narkoba di Sumbar saat ini masih didominasi pemain lama, dan kebanyakan mereka mengendalikan jaringan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan,” ujar Khasril di sela pemusnahan barang bukti (BB) ganja tersebut.

Sementara itu, dari kacamata huku, Pengamat Hukum Pidana Universitas Ekasakti (Unes), Sahnan Sahuri Siregar menyebutkan, pada umumnya Lapas di Indonesia sebagian besar memang diisi para tahanan dan narapidana kasus narkoba. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab masih maraknya pengendalian dan pengedaran narkoba yang melibatkan napi dari dalam penjara.

“Tak bisa dipungkiri. Saat ini berbagai lapas yang ada, dipenuhi oleh tahanan dan narapidana kasus narkoba. Artinya, di sana ada target pasar yang besar dan ada permintaan dan penawaran, tentu ini menjadi sesuatu yang menjanjikan bagi para bandar narkoba, “ujar Sahnan, Kamis (30/12).

Kondisi tersebut, menurut Sahnan, juga diperparah dengan fenomena over crowded di sebagian besar lapas. Sehingga berdampak pada pengawasan dalam lapas yang tidak berjalan optimal. “Padatnya tahanan dan narapidana kasus narkoba di Lapas tidak diiringi dengan  pengawasan ketat dari otoritas terkait, ” ucapnya.

Selain itu, Sahnan menyebutkan, bahwa para bandar narkoba termasuk yang berada di dalam lapas, juga semakin canggih dalam mengendalikan peredaran narkoba. Ditambah dengan adanya dugaan oknum yang turut bermain dari maraknya kasus pengendalian peredaran narkoba dari dalam penjara.

Menurut Sahnan, untuk memberantas praktik-praktik ilegal pengendalian narkoba dari dalam penjara oleh narapidana, maka diperlukan sinergi dan komitmen antara otoritas terkait yang terlibat dalam upaya pemberantasan narkoba. Salah satunya dengan membangun sistem yang terintegrasi seperti kepolisian, ditjen Pemasyarakatan, dan BNN.

“Kepolisian, BNN, dan pihak Lapas atau rutan harus bersinergi dan memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas peredaran narkoba. Akan tetapi, yang perlu dan penting diberantas itu sebenarnya adalah oknum-oknum yang bermain ini,” ucapnya lagi.

Ia menambahkan, pembangunan sistem yang terintegrasi harus mencakup keseluruhan aspek, terutama dari pemberantasan praktik pengendalian peredaran narkotika di lapas, pencegahan terhadap ancaman warga binaan, lalu pengawasan terhadap petugas lapas. Termasuk memberikan tindakan tegas bagi aparat negara yang terbukti terlibat dalam bisnis narkotika.

“Praktik pengendalian jaringan pengedaran narkoba di lapas, bukanlah hal baru di Indonesia, ini sudah sering terjadi karena dibiarkan, penyebabnya karena bisnis tadi, ada permintaan dan penawaran,” katanya. (h/mg-fzi)

ShareTweetSendShare

BacaJuga

76 Peserta Berebut Jabatan Eselon II Pemprov Sumbar

UNAND Diusulkan Jadi Lokasi Evakuasi Akhir Tsunami

Jumat, 09/05/2025 | 08:39 WIB
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Perlu Direspons Cepat Pemerintah Daerah

Waspada Megathrust Mentawai! BMKG dan BNPB Serukan Kesiapsiagaan, Bukan Kepanikan

Jumat, 09/05/2025 | 08:02 WIB
Jemaah PDG 04 Asal Tiba di BIM, Satu Orang Ditunda Berangkat karena Sakit

Jemaah PDG 04 Asal Tiba di BIM, Satu Orang Ditunda Berangkat karena Sakit

Jumat, 09/05/2025 | 07:47 WIB
Pakar UNAND: Megathrust Mentawai Adalah Bom Waktu

Pakar UNAND: Megathrust Mentawai Adalah Bom Waktu

Jumat, 09/05/2025 | 07:36 WIB
Sumbar Diguncang 189 Gempa hingga Mei 2025

Sumbar Diguncang 189 Gempa hingga Mei 2025

Jumat, 09/05/2025 | 07:12 WIB
XLSMART Resmi Berdiri, Hadirkan Konektivitas Lebih Berkualitas di Sumatera

XLSMART Resmi Berdiri, Hadirkan Konektivitas Lebih Berkualitas di Sumatera

Kamis, 08/05/2025 | 18:50 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANTERPOPULER

  • Viral di Medsos, Warga Keluhkan Pelayanan UPT Puskesmas Pariangan

    Viral di Medsos, Warga Keluhkan Pelayanan UPT Puskesmas Pariangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PKL Terpadu Poltekkes Kemenkes Padang Tuntas, Wakil Bupati Padang Pariaman Apresiasi Dedikasi Mahasiswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari HRD hingga Fotografer, Auliadinov Menjelma Jadi Penulis Novel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiin Dakwah Organizer, Jaring Gen Z Cintai Dakwah Islam dengan Cara Kekinian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terkait Keluhan Pasien di RSUD Sungai Dareh, Dirut RSUD Sartinovita Beri Penjelasan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

HALUANOPINI

Kabupaten Solok Menuju Destinasi Wisata Halal Digital Berkelas Dunia
OPINI

Kabupaten Solok Menuju Destinasi Wisata Halal Digital Berkelas Dunia

Jumat, 09/05/2025 | 07:18 WIB

SelengkapnyaDetails
Luka Ekonomi dari Tarif Trump

Luka Ekonomi dari Tarif Trump

Rabu, 07/05/2025 | 18:02 WIB
Mewujudkan Keluarga Tangguh: Membendung KDRT

Mewujudkan Keluarga Tangguh: Membendung KDRT

Senin, 05/05/2025 | 17:24 WIB
Media Sosial

Generasi Viral, Lupa Asal Budaya Lokal dalam Kepungan Media Sosial

Senin, 05/05/2025 | 17:03 WIB
Diskusi Poligami Bersama Pemerhati Sosial Keagamaan

Diskusi Poligami Bersama Pemerhati Sosial Keagamaan

Minggu, 04/05/2025 | 20:06 WIB
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  redaksi@harianhaluan.id

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • Edisi koran HaluanSecara geologis, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)berada di salah satu wilayah paling rawan gempa di Indonesia. Posisi geografisnya yang berada tepat di zona pertemuan dua lempeng tektonik aktif, yakni Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia, menjadikan wilayah ini sebagai “dapur gempa” di Nusantara.Selengkapnya di koran Haluan hari ini
  • Peristiwa kebakaran di FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) yang beralamat di  Jati,Padang Kamis (8/5) malam.Diduga api berasal dari percikan api seperti yang terlihat pada video dari saksi mata yang berada di lokasi tersebut.Akibat kebakaran tersebut kerugian diperkirakan mencapai 4 miliar rupiah. Beruntung tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut.🎥 : Ist

Follow Us

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

HarianHaluan.id © [year].

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © [year].